MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir
H Tengku Erry Nuradi MSi mengajak Masyarakat Transportasi Indonesia
(MTI) untuk bersinergi dalam upaya mengembangkan bidang transportasi di
Sumut.
Ajakan tersebut dikemukakan Tengku Erry Nuradi dalam
jamuan makan malam dengan pengurus MTI di rumah dinas Gubernur Sumut
(Gubernuran), Jl Sudirman Medan, Sabtu (16/4/2016) malam.
Hadir
dalam acara tersebut Ketua MTI Agus Taufik Mulyono dan sejumlah
pengurus MTI lainnya, anggota DPRD Sumut Muchrid Nasution, jajaran SKPD
Sumut dan undangan lainnya.
Dalam
kesempatan itu, Erry menyatakan, pemerintah pusat telah meyiapkan
sejumlah sarana transportasi guna mendorong keterbukaan akses tanpa
batas secara nasional, termasuk di wilayah Sumut.
Khusus
untuk wilayah Sumut diantaranya, pengembangan Bandara Kualanamu
International Airport (KNIA) yang telah beroperasi sejak pertengahan
2013 lalu. Bandara KNIA menjadi bandara pertama di Indonesia yang
terintegrasi dengan pelayanan keretaapi bandara (Airport Rail Service).
Untuk
meningkatkan kapasitas pelayanan, saat ini sedang dalam proses
pembangunan jalur keretaapi ganda (double track) dan pembangunan
perlintasan tidak sebidang (evelated Rail Track).
“Masyarakat Sumut layak bangga karena memiliki bandara pertama yang memiliki fasilitas anggutan massal keretaapi,” sebut Erry.
Selanjutnya,
sebut Erry, Sumut juga telah mengoperasikan angkutan massal berbasis
jalan (Bus Rapid Transit) yakni Trans Mebidang meliputi Medan, Binjai
dan Deliserdang.
“Moda
transportasi yang menghubungkan 3 daerah ini sebagai tindak lanjut nota
kesepahaman antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan Walikota
Medan, Walikota Binjai dan Bupati Deliserdang. Trans Mebidang telah
beroperasi sejak 29 Oktober 2015 lalu dengan rute Medan menuju Binjai
dan Medan menuju Deliserdang,” jelas Erry.
Kemudian
pengembangan Pelabuhan Kualatanjung di Kabupaten Batubara. Pelabuhan
ini sebagai salah satu International Hub Port wilayah barat Indonesia
dan menjadi simpul tol laut guna mendukung sistem logistik nasional yang
terkoneksi jalur keretaapi menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei
Mangke di Kabupaten Simalungun.
“Pelabuhan
Kualatajung nantinya akan membuka akses luar biasa, baik pengiriman
hasil produksi maupun pintu masuk bahan baku ke Kawasan Ekonomi Khusus
Sei Mangke,” sebut Erry.
Erry
juga mengatakan, reaktivasi jalur keretaapi Sumut menuju Aceh (lintas
Binjai – Besitang) sepanjang 85 km diharapkan akan selesai pada 2017.
“Pembangunannya
diresmikan Bapak Menko Perekonomian Chairul Tanjung pada 10 Oktober
2014. Sementara peletakan batu pertama dilaksanakan Bapak Presiden Joko
Widodo pada 27 Januari 2015 lalu,” sebut Erry.
Pemerintah pusat juga menyiapkan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan seluruh provinsi di Pulau Sumatera.
“Khusus
di wilayah Sumatera Utara, kita dapat melihat proses pembangunannya
sedang berjalan dari Bandara Kualanamu menuju Tebing Tinggi. Selanjutnya
akan terhubung hingga Provinsi Riau,” papar Erry.
Erry
optimis Sumut menjadi gerbang Indonesia bagian barat yang strategis
dalam mendorong peningkatan perekonomian nasional. Untuk itu, Erry
mengajak MTI bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dalam
memaksimalkan manfaat moda transportasi yang ada demi mendukung
terbukanya akses yang luas bagi masyakarat.
“Mari kita bersinergi dalam mendukung pelayanan transportasi yang baik bagi masyarakat,” ajak Erry.
Tidak
lupa Erry menyatakan apreasiasi atas suksesnya Seminar Percepatan
Pembangunan Infrastruktur Transportasi Perkotaan Aglomerasi Sumatera
Bagian Utara yang telah berlangsung di Hotel Grand Aston, Jl Balai Kota
Medan, Sabtu pagi.
“Saya
yakin, hasil seminar bermanfaat bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
dalam mengeluarkan kebijakan terkait peningkatan pelayanan transportasi
bagi masyarakat perkotaan, terutama mengantisipasi kemacetan akibat
pertumbuhan volume kendaraan,” sebut Erry.
Sementara
Ketua MTI, Agus Taufik Mulyono mengatakan, tantangan sistem
transportasi Indonesia ke masa depan tidak lagi terkait alat
transportasi itu sendiri, tetapi peradaban.
“Tantangan
di masa mendatang bukan teknologi transportasi, tetapi peradaban
manusia. Itulah yang menjadi PR berat kita,” tegas Agus. Agus
mencontohkan, Sumut memiliki berbagai kelebihan dalam bidang
transportasi, baik darat, udara dan laut. Jika dimanfaatkan dengan baik,
tentu tidak memberikan nilai tambah.
“Seiring
dengan itu, masyarakat juga harus menanamkan budaya tertib, patuh dan
menjaga fasilitas umum. Budaya ini yang harus terus kita tanamkan kepad
amasyarakat,” ujar Agus. (RHD)
Posting Komentar
Posting Komentar