MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Kota Medan memiliki luas wilayah 26.510 Ha atau sekitar
3.6% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Medan merupakan kota
yang multikultural yang di huni oleh masyarakat dari berbagai suku yang
hidup berdampingan sehingga tidak heran bila Medan disebut sebagai
miniaturnya Indonesia.
Tingkat
pertumbuhan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya menjadikan
Kota Medan sebagai salah satu kota tersibuk di Indonesia sehingga sering
menimbulkan kemacetan. Untuk mengantisipasi meningkatnya kemacetan
tersebut, Pemerintah Kota Medan telah menerapkan program pembangunan
transportasi dengan mengusung visi terciptanya transportasi kota Medan
yang handal, nyaman dan manusiawi. Salah satu program unggulan tersebut
yaitu trafick managemen berupa pemasangan area traffick control system
dan meningkatkan ATCS menjadi ITS (Inteligent Transport System), serta
pembangunan under pas dan fly over.
Hal
ini disampaikan Wakil Walikota Medan Ir. Akhyar Nasution, Msi saat
menjadi narasumber dalam seminar nasional percepatan pembangunan
infrastruktur transportasi perkotaan aglomerasi Sumatera bagian utara,
di Hotel Grand Aston, Sabtu (16/4/2016).
Dalam
kesempatan tersebut Akhyar menyampaikan Pemerintah Kota Medan juga
telah merencanakan pengadaan publick transport berupa pengadaan BRT
"trans mebidang", pembangunan kereta api perkotaan, revitalisasi rute
lama kereta api (Medan - Deli tua dan Medan - Pancur Batu). Selain itu
Pemko Medan juga berencana membangun Light Rail Transport (LRT).
Disamping
pengadaan publick transport, Pemko Medan juga akan melakukan perbaikan
jalur trotoar, pembuatan jalur sepeda, pembangunan tempat khusus parkir
sepeda motor, serta penerapan parkir progresif sebagai cara mengurangi
kendaraan yang parkir di badan jalan yang dapat menimbulkan kemacetan.
"Semua
program ini harus secepatnya kita kerjakan guna mengendalikan tingkat
kemacetan dikota Medan, karena apabila program ini tidak kita kejar,
dikhawatirkan pada tahun 2024 Medan akan mengalami kelumpuhan
transportasi,"kata Akhyar.
Seminar
yang di prakarsai oleh Masyarakat Transport Indonesia (MTI) ini dibuka
oleh Menteri Perhubungan RI yang diwakili oleh Dirjen Perkeretaapian
Hermanto Dwiatmoko.
Dalam
sambutanya Hermanto berharap dengan digelarnya seminar ini dapat
menghasilkan solusi pembangunan transportasi di Indonesia. Seminar ini
di ikuti oleh praktisi transportasi, akademisi dan mahasiswa.(rls)
Posting Komentar
Posting Komentar