BELAWAN
| GLOBAL SUMUT-Soal 4 orang nelayan pancing asal Bagan Deli (Rajali
Abdi, Mhd. Zein, Fahruddin Ahmad, dan Dani alias Karpiol-red) yang
dibunuh di laut munculkan nama nakhoda baru. Khairuddin alias Enden
warga lingkungan 23 Kelurahan Pekan Labuhan dan Kiki (ABK-red) warga
lingkungan 22 Kelurahan Pekan Labuhan terlibat dalam pembantaian 4
nelayan tersebut. Rabu (2/3/2016).
Tindakan
sadis Enden dan Kiki diungkap Abdullah Amin, 57 (ayah kandung almarhum
Rajali Abdi-red) usai berikan keterangan di Polairdasu. Enden yang
dikenal tekong/nakhoda tinggi hati itu hantam piber saat 4 nelayan
pancing selamatkan diri.
“Khairuddin alias Enden terlibat dalam pembantaian anak saya (Rajali
Abdi-red). Piber yang digunakan Rajali dan teman-temannya untuk
selamatkan nyawa kembali dihantam Enden dengan kapal ikan. Ini terungkap
dalam pertemuan saya dengan Nazaruddin dan H. Umar di Yong Panah
Hijau”. Beber Abdullah.
Abdulallah
Amin yang akrab disapa pak Dol itu diundang Nazaruddin dan H. Umar
untuk berdamai dengan pelaku. “Menurut Nazaruddin dan H. Umar, nakhoda
yang terlibat dalam pembantaian Rajali dkk minta tolong untuk damai,
namun mereka (pelaku-red) takut bertemu langsung dengan keluarga korban.
Ke dua pemuka masyarakat itu beberkan kronologi kejadian sesuai dengan
pengakuan nakhoda”. Kata Dul.
Selain
itu lanjut Dul, Kiki yang bacok korban dan ABK lainnya hantam korban
dengan tabung gas dan batu Es. Keterangan Nazaruddin dan H. Umar itu
sudah saya sebut saat proses di Polairdasu, saya berharap Polisi segera
tangkap semua yang terlibat. Harap Dul.
Sebelum
dihabisi, 4 nelayan pancing yang tumpangi perahu Lumba-Lumba milik Amir
tersebut dikejar 9 kapal ikan pukat langgar Gabion Belawan (2 unit bot
jalur-red). Pengejaran dilakukan karna nakhoda KM. Sejahtera Zulkifli
tuding ke 4 nelayan sebagai perampok. Akibatnya perahu yang ditumpangi 4
nelayan pancing tenggelam setelah dihantam KM. Maju Jaya (nakhoda
Rajali alias London-red).
Ke
4 nelayan pancing terkejut dan menjerit sebut-sebut nama Tuhan (Allahu
Akbar, Astagfirullaah). Jeritan di tengah malam terang bulan itu tak
dihiraukan, ke 4 nelayan pancing yang terapung di tengah laut dihantam
kapal ikan secara bergantian. Parahnya nelayan yang bergantung di piber
kembali dihantam Enden dengan kapal ikan. Setelah tak berdaya, Kiki
bacok korban sedangkan ABK lainnya hantam kepala korban dengan tabung
gas elpiji 3 kg.
Kisah
sadis yang diukir 9 nakhoda itu ditangani Polairdasu atas laporan
pengaduan Nurhayati, Juli Manurung, dan Rina dengan bukti laporan
pengaduan Nomor : STPL/08/II/2016/Ditpolair. Penyidik Polairdasu masih
mengumpulkan keterangan saksi tambahan, sementara 9 nakhoda sebagai
dalang pembunuhan 4 nelayan pancing itu bebas berkeliaran.
(red).
Posting Komentar
Posting Komentar