BELAWAN
| GLOBAL SUMUT-Kasus 4 nelayan pancing asal Bagan Deli Kecamatan Medan
Belawan masing-masing Rajali Abdi (42), Fahruddin Ahmad (38), Mhd. Zein
(43), dan Dani (43) yang dilaporkan pemilik perahu Lumba-Lumba Amir dan
3 orang istri korban (Nurhayati, Juli Manurung, dan Dina-red) berlanjut
ke Poldasu. Pasalnya laporan pengaduan keluarga korban Nomor :
STPL/08/II/2016/Ditpolair terkesan jalan di tempat. Ditpolair Sumatera
Utara dinilai tak mampu ungkap pelaku. Minggu (13/3/2016).
MiKetua
umum Forum Komunikasi Wartawan Indonesia melalui Staf khususnya A.
Ahmad di ruang kerjanya, Minggu (13/3/2016) akan giring kasus
pembantaian 4 nelayan pancing ke Poldasu. A.Ahmad katakan anak kandung
wartawan yang ikut jadi korban pembantaian itu juga berhak dapat
keadilan.
“Kita
heran dengan Polair, titik terang hilangnya 4 nelayan pancing asal
Bagan Deli saat melaut itu sudah jelas, banyak pihak berikan masukan
pada penyidik Polair, anehnya tak seorangpun yang ditangkap padahal 200
orang dapat dijadikan saksi bahkan bisa di jadikan tersangka atas
hilangnya 4 nelayan pancing tersebut. Parahnya saksi sekaligus yang
disebut-sebut sebagai pelaku Agus alias Doyok sudah diperiksa, tapi
penyidik Polairdasu gagal ungkap kejujurannya, luar biasa Polair”. Kata
A. Ahmad.
1
diantara 4 nelayan pancing yang jadi korban pembantaian itu anak
kandung anggota kita yang berhak dapat keadilan di Negeri ini lanjut A.
Ahmad, kemaren usai pertemuan di rumah Romo Center kita putuskan giring
masalahnya ke Poldasu, kita bersama lembaga nelayan damping keluarga
korban buat laporan pengaduan di sana (Poldasu-red), dan pastinya dalam
waktu dekat ini”. Kata A. Ahmad.
Terungkapnya
pembantaian 4 nelayan pancing yang melibatkan 9 nakhoda kapal ikan
pukat langgar gudang Cerewet Gabion Belawan berawal dari pengakuan Agus
alias Doyok (1 diantara 9 pelaku-red). Doyok yang dihantui rasa takut
itu menceritakan Kepada H. Nazaruddin dan H. Umar apa yang dilakukannya
bersama 8 nakhoda lainnya. Doyok berharap agar ke dua pemuka masyarakat
Jln. Yong Panah Hijau Lingkungan 7 itu dapat selesaikan masalahnya
dengan keluarga korban.
Selanjutnya
keluarga korban Amir, Abdullah Amin, dan Usuf penuhi undangan H. Umar
yang tuturkan pengakuan Doyok. Sayangnya 8 nakhoda yang terlibat ingkari
niat baik Doyok yang didampingi H. Umar. Anehnya penyidik Polair enggan
dalami pertemuan itu.
“Kita
sudah bermohon agar kami dikonfontir dengan H. Nazaruddin, H. Umar dan
Doyok. Dengan begitu kejujuran Doyok akan terungkap”. Kata Abudullah.
Kabar
yang berkembang di tengah masyarakat luas, 4 nelayan pancing asal Bagan
Deli itu hilang di laut karena dibunuh 9 nakhoda kapal ikan pukat
langgar Gabion Belawan. Masing-masing mereka KM Maju Jaya nakhoda Rajali
alias London warga Lingkungan 23 Kelurahan Pekan Labuhan, KM. Sumber
Bahagia Baru nakhoda Khairuddin alias Enden warga lingkungan 23
Kelurahan Pekan Labuhan, KM Sejahtera nakhoda H. Zulkifli warga desa
Selemak Hamparan Perak, KM. Metro Politan nakhoda Syaiful Bahri alias
Sibol alias Atok warga lingkungan 22 Kelurahan Pekan Labuhan, KM.
Bintang Surya nakhoda M. Yunus (Udin tekong serap pelaku-red) warga
lingkungan 24 Kelurahan pecan Labuhan, KM. Sumber Bahagia nakhoda Agus
alias Doyok (saksi mata-red) warga lingkungan 7 gang Anggrek Kelurahan
Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan, Nakhoda kapal ikan transport Udin
Tanjung warga komplek Perum KM. 20 lingkungan 26 Kelurahan Pekan
Labuhan, dan nakhoda transport Menen warga jln. Bawal Pojok Pajak Baru
Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan.
Kepala
Bidang Penindakan dan Penegakan Hukum Polairdasu AKBP Sudung ketika
dikonfirmasi melalui pesan singkat SMS, Minggu (13/3/2016) ngaku masih
dalam penyelidikan. “Perkara tersebut masih dalam penyelidikan dan
ditangani oleh kami. Dalam pengungkapan perkara tersebut dibutuhkan
kerjasama antar pihak untuk mengungkap pelakunya. Dalam penetapan pelaku
pidana diperlukan bukti permulaan yang cukup. Kami sudah berkoordinasi
dengan pihak keluarga yang diduga sebagai korban untuk memberikan
penjelasan tentang perkembangan penanganan kasusnya. Kami berharap kasus
tersebut dapat segera terungkap, dan kepada pihak-pihak yang mengetahui
tentang peristiwa pidana tersebut dapat menyampaikan info dengan bukti
pendukung kepada penyidik kami guna ditindaklanjuti”. Kata Sudung
menjawab SMS wartawan. (rls).
Posting Komentar
Posting Komentar