MEDAN
| GLOBAL SUMUT- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut)
Ir H Tengku Erry Nuradi MSi mengimbau eks Gafatar untuk segera
menghilangkan doktrin Gafatar agar dapat segera kembali kelingkungan
masyarakat dan menjalani kehidupan normal kembali.
Harapan
itu disampaikan Tengku Erry Nuradi saat menyambut kepulangan eks
Gafatar asal Sumut di Bandara Kualanamu Internastional Airport (KNIA),
Deliserdang, Rabu (30/3/2016).
Turut
dalam acara penyambutan Plt Kesbangpolinmas Sumut Zulkifli Taufik, Plt
Dinas Sosial Sumut Asren Nasution, Asisten Teritorias Kodam I BB, Kol.
Inf Mahmud Riadinata dan sejumlah pejabat lainnya.
Dalam
kesempatan itu, Erry mengimbau eks Gafatar yang telah dipulangkan ke
Sumut untuk menyiapkan diri di masa pembinaan, sebelum dizinkan kembali
ke lingkungan masing-masing.
“Saya
juga berharap, masyarakat dilingkungan tempat tinggal eks Gafatar,
dapat menerima dengan baik. Tidak mengucilkan atau bersikap memusuhi.
Kita adalah bersaudara,” harap Erry.
Secara
tegas, Erry juga mengimbau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah
Kota (Pemko) untuk mengeluarkan kebijakan dalam membatu perekonomian
eks Gafatar yang kembali ke daerahnya masing-masing.
“Semua
eks Gafatar sudah meninggalkan pekerjaannya beberapa bulan terakhir.
Sebagian mereka yang sebelumnya menjadi petani, guru atau bidang lain,
sudah meninggalkan pekerjaannya. Untuk itu, saya mengimbau Dinas Sosial
Pemkab dan Pemko untuk membantu eks Gafatar hidup normal dan memulai
usaha lagi,” harap Erry.
Sementara
Plt Kesbangpolinmas Sumut, Zulkifli Taufik mengatakan, pemulangan eks
Gafatar tersebut merupakan bentuk tanggungjawab Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Sumut. “Sebelumnya, eks Gafatar asal Sumut tercatat 302 orang,
termasuk anak-anak. Saat dipenampungan di Boyolali, Jawa Timur, selama
dua bulan, salah satu ibu melahirkan. Jadi jumlahnya jadi 303 orang,”
jelas Zulkifli.
Zulkifli
mengatakan, sebelum dikembalikan ke daerah masing-masing, eks Gafatar
akan menjalani masa pembekalan dan pembinaan di sejumlah tempat yakni
markas Den A Sat Brimob Poldasu Binjai, Lantamal I Belawan, Yonkav
Serbu, Yon Armed II/105, Yoniv 121 MK Galang, SPN Sampali Poldasu dan
Yon Arhanudse II.
“Eks
Gafatar akan ditampung sementara selama 8 sampai 10 hari di tujuh
tempat yang kondusif. Tujuannya agar eks Gafatar mampu beradaptasi
dengan masyarakat dilingkungannya,” jelas Zulkifli.
Pemprov
Sumut sendiri, akan melakukan pembinaan khusus bagi anak-anak dari
keluarga eks Gafatar, terutama pembinaan psikologis dan edukasi sesuai
usia anak bersangkutan. “Untuk pembinaan perekonomian, masih dalam
pembahasan. Kita berharap, eks Gafatar yang telah berbaur dengan
masyarakat, dapat hidup normal kembali seperti sdia kala,” harap
Zulkifli.
Asisten
Teritorial Kodam I BB, Kol Inf Mahmud Riadinata mengatakan, pembinaan
eks Gafatar ini akan bersinergi dengan Pemprov Sumut, Dinas Kesehatan
(Diskes) Sumut, Dinas Sosial (Dinsos) Sumut, Kesbangpolinmas Sumut,
Polda Sumut, Lantamal I Belawan, Brimob Polda Sumut, Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Sumut dan Departemen Agama (Depag) Sumut. “Mereka
nantinya akan kita bina bersama sehingga masyarakat dapat menerima
mereka kembali. Kita harap setelah mereka kita bina dapat dilanjutkan
dengan pemerintah kabupaten/kota yang akan menjemput dan mengantarkan
mereka ke keluarga dan masyarakatnya, begitu juga kita harapkan daerah
dapat membantu mereka dalam pembinaan perekonomiannya,” harap Mahmud.
Selama
dalam proses pembinaan, eks Gafatar akan mendapatkan siraman rohani,
latihan kebersamaan di alam terbuka (outbound). Sedangkan untuk
anak-anak akan mendapatkan pendidikan mental dan psikologis.
“Tidak
ketinggalan, kita berikan juga wawasan kebangsaan dan bela negara
sehingga diharapkan dapat mereka dapat berpikir bahwa kita semua masih
satu negara. MUI dan Depag juga nantinya akan ambil bagian, jelas
Mahmud. (RHD)
Posting Komentar
Posting Komentar