MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir
H Tengku Erry Nuradi MSi mengajak tokoh masyarakat untuk terlibat aktif
dan memberikan kontribusi nyata diberbagai bidang dalam upaya mendorong
laju roda pembangunan. Hal itu dikemukakan Tengku Erry Nuradi dalam
acara Pelantikan Pengurus Yayasan Komunikasi Indonesia (YKI) Sumut di
Hotel Grand Aston, Jl Balaikota Medan, Minggu (13/3/2016).
Hadir
dalam acara tersebut Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM)
Yasonna Laoly, Ketua Pembinan DPP YKI Sabam Sirait, Ketua DPP Dr Bernard
Nainggolan, Ketua Pembina YKI Sumut RE Nainggolan, Ketua YKI Sumut J
Simorangkir, sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh pemuda lainnya.
Dalam
kesempatan itu, Erry menyatakan, Sumut memiliki banyak tokoh yang telah
berkiprah ditingkat nasional yang memiliki peran strategis di sejumlah
instansi. Kendati demikian, perkembangan dan kemajuan Sumut belum
sepesat provinsi lain.
“Kita
pantas bangga karena ada empat menteri yang berasal dari Sumut. Selain
itu masih banyak tokoh Sumut lain yang ada di pusat. Para tokoh asal ini
merupakan potensi besar yang diharapkan dapat mendukung kemajuan
pembangunan Sumatera Utara,” harap Erry.
Untuk
itu, Erry mengajak seluruh tokoh bersinergi dalam mendorong
perkembangan dan kemajuan Sumut dengan menggerakkan segala kemampuan
yang dimiliki, agar sumut menjadi provinsi terdepan sebagai etalase
Indonesia bagian barat.
“Kita
berharap Sumut menjadi Provinsi terdepan. Walaupun dari sisi jumlah
penduduk kita berada di posisi ke empat, namun dari sisi prestasi masih
jauh. Mari bergandengan tangan, tidak perlu mencari perbedaan,” ajak
Erry.
Pemerintah
pusat saat ini memberikan perhatian serius pada pengembangan kawasan
strategis Nasional Danau Toba. Prorgam tersebut harus mendapat respon
positif dari seluruh pemegang kebijakan di tingkat kabupaten/kota,
terutama 7 kabupaten di kawasan Danau Toba.
“Kita
berterimakasih pusat karena memberi perhatian khusus dalam rangka
menyambut pembentukan Badan Otorita Danau Toba. Danau Toba akan menjadi
Monaco of Asia, bukan hanya membangun infrastruktur, namun juga
masyarakatnya,” sebut Erry.
Erry
mengharapkan, YKI Sumut juga berperan aktif dalam mengkomunikasi
pengembangan kawasan Danau Toba. Baik kepada masyarakat di sekitar Danau
Toba maupun ke mancanegara.
Sementara
Menkum HAM Yasonna Laoly menegaskan, pembentukan YKI harus membawa
perubahan signifikan bagi perkembangan Sumut dengan memberikan
kontribusi nyata dari berbagai bidang, terutama dalam bidang sinergitas
komunikasi.
“Danau
Toba akan dijadikan icon nasional. Kita juga harus berperan mendorong
hal ini terwujud. Tentu dengan sungguh-sungguh,” sebut Laoly.
Menurut
Laoly, pemerintah pusat telah membuktikan komitmennya untuk menjadikan
Danau Toba Monaco of Asia. Tentu pemerintah provinsi dan 7 kabupaten
harus menyambut program tersebut dengan baik. Salah satunya dengan
menggalakkan permberdayaan masyarakat melalui program UMKM.
“Sumut
punya potensi besar. Pran yayasan YKI harus terasa. Kalau bersinergi
bahu- membahu dalam membangun, Sumut akan sejahtera,” ujar Yaoly
optimis.
Ketua
Pembina YKI Sumut RE Nainggolan mengatakan, pihaknya akan bersinergi
dengan pemerintah mencari solusi persoalan sosial melalui pendekatan
keagamaan.
“Memang
ironis, bahwa sumut menjadi zona merah narkoba. Salah satu tugas YKI
adalah bagaimana menghempang narkoba. Selain itu ada persoalan HIV-AIDS
yang justeru banyak berada di kantong-kantong Kristen. Ini persoalan
serius,” sebut RE.
RE
mengatakan, Danau toba telah menjadi fokus perhatian pemerintah.
Perhatian tersebut bertujuan memberi kesejahteraan bagi masyarakat
sekitar Danau Toba.
“Kami
beranggapan, masyarakat harus terlibat berdiskusi mencari solusi
berbagai persoalan. Masyarakat bersama pemerintah seiring dan sejalan
membangun Sumut,” harap RE. (RHD)
Posting Komentar
Posting Komentar