PARAPAT
| GLOBAL SUMUT-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir
H Tengku Erry Nuradi MSi mendukung penuh program Gerakan Halal
Nusantara yang dicanangkan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Gerakan
tersebut diharapkan dapat melindungi umat Islam dalam menggunakan produk
maupun mengonsumsi makanan halal serta sehat.
Dukungan
tersebut disampaikan Tengku Erry Nuradi dalam acara Silaturrahim,
Pengukuhan, Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I MUI Sumut dan Muzakarah
Tentang Kawasan Danau Toba di Open Stage, Parapat, Kabupaten Simalungun,
Sabtu (19/3/2016).
Hadir
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, DR. KH Ma’ruf Amin,
Ketua Umum MUI Sumut, Prof Abdullah Syah, seluruh ketua dan pengurus MUI
kabupaten/kota seSumut, Ketua Panitia Ivan Iskandar Batubara, Bupati
Simalungun, Binsar Situmorang, Bupati Pematang Siantar Jumsadi Damanik,
Plt Dinas Sosial Asren Nasution, Kepala Bakorluh Sumut Bonar Sirait,
Ketua PMI Sumut Rahmat Shah, jajaran SKPD dan FKPD Simalungun serta
Danrem 022/PT Kolonel Toto Nurwanto,M.Si, Dandim 0207/Simalungun Letkol
Oni Kristyono Goendong SH, Kapolres Simalungun AKBP Yofie Girianto
Putro, anggota DPRD Pematangsiantar dan Simalungun.
Dalam
kesempatan tersebut, Tengku Erry Nuradi menyatakan, Gerakan Halal
Nusantara merupakan kewajiban yang harus dilakukan dalam menjaga aqidah
umat Islam, terkait ketetapan halal dan haram suatu produk dan makanan.
“Gerakan
ini sangat penting bagi masyarakat, terutama umat Islam. Makanan
misalnya. MUI akan mendorong UMKM maupun produsen untuk mendafatarkan
lebel halal,” sebut Erry.
Dalam
menjalankan Gerakan Halal Nusantara, MUI diharapkan melakukan tabulasi
terlebih dahulu seluruh produk dan makanan yang beredar di Sumut.
Selanjutnya, produk tersebut menjalani penelitian di laboratorium untuk
memastikan kandungan, zat dan bahan yang ada dalam makanan.
“Tujuannya
adalah untuk mendapatkan lebel halal. Dengan begitu, masyarakat tidak
ragu dalam menggunakan produk, seperti kosmetik dan lainnya. Begitu juga
dengan olahan makanan,” sebut Erry.
Erry
yang juga Ketua Dewan Syariah Sumut, mengimbau masyarakat untuk mencoba
menggunakan konsep syariah dalam menjalankan usaha. Konsep syariah,
tidak hanya baik bagi umat Islam, namun juga bagi seluruh pemeluk agama.
“Konsepnya
bagi hasil. Kedua belah pihak mendapatkan keuntungan. Konsep syariah
juga berlaku dan baik untuk bidang usaha jasa,” sebut Erry.
Tidak
lupa Erry mengajak seluruh pemuka dan tokoh lintas agama untuk
menyemaikan rasa aman kepada masyarakat demi mendiptakan kerumkunan
antaraumat beragama di Sumut.
“Hal
yang sangat penting adalah kerukunan umat beragama. Peran penting dan
strategis pemuka agama adalah menyejukkan umatnya. Baik itu Islam,
Kristen, Budha, Hindu dan juga Kong Hu Chu,” sebut Erry.
Erry
percaya, iman dan taqwa merupakan sumber energi dalam membangun
Indonesia yang tangguh. Selain itu juga membutuhkan sinergitas dan
soliditas antar seluruh Ulama serta komponen Islam lainnya guna
mewujudkan Sumut sebagai provinsi yang toleran, sejahtera ditengah
penduduk yang majemuk.
“Umat Islam harus terus menjalin hubungan harmonis dengan sesama pemeluk agama lainnya,” tambah Erry.
Senada,
Ketua Umum MUI Pusat, DR KH Ma’ruf Amin mengatakan, gerakan halal sudah
mendunia. Tidak hanya di Indonesia yang penduduknya mayoritas Islam,
sejumlah negara lain kita sedang demam halal.
“Halal itu sehat. Sehat bagi jasmani dan rohani. Tentu makanan tidak hanya perlu enak, tetapi juga harus sehat,” sebut Ma’ruf.
Demikian
juga dengan kerukunan antarumat beragama, merupakan modal dasar yang
paling penting sebagai modal pembangunan bangsa Indonesia. Konflik
antarumat beragama akan menghambat program program pemerintahan. Tentu
yang dirugikan adalah masyarakat luas.
“Umat
Islam serta agama lainnya harus terus mengembangkan sikap yang toleran,
membangun kasih sayang, tidak ego, serta bisa menjaga wilayah perbedaan
masing-masing,” jelas Ma’rif.
Seluruh
ulama, ujar Ma’ruf, harus menjaga akidah umatnya jangan menyimpang
seperti terjadi pada organisasi Gafatar yang “mengoplos” ajaran agama
dalam bentuk sinkritisme.
“Umat
Islam harus pula mengembangkan sikap moderat, ramah, santun, toleran,
tidak ego, tidak fanatik, tidak saling membenci serta menjalin
persaudaraan sesama umat maupun antarumat agar tidak terjadi konflik.
MUI harus bisa memberikan penjelasan kepada umat manakala ada pertanyaan
menyangkut berbagai hal yang kurang difahami dalam Al quran,” papar
Ma’ruf.
Dalam
acara tersebut, juga berlangsung pengukuhan Pengurus MUI Sumut yakni
Prof DR.H.Abdullah Syah LcMA (Ketua Umum), DR H Ardiansyah LcMA
(Sekretaris Umum), H Abdullah Husein (Bendahara) serta para Dewan
Penasehat dan Pengurus Komisi-Komisi.
Usai
pengukuhan, acara kemudian dilanjutkan bakti sosial berupa pemeriksaan
kesehatan secara gratis kepada masyarakat dan donor darah.
Acara
kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bibit pohon buah serta Al quran
kepada Pengurus MUI Kabupaten di kawasan Danau Toba yakni MUI
Simalungun, Samosir, Toba Samosir, Dairi, Karo, Tapanuli Utara, Humbang
Hasundutan dan MUI Pakpak Bharat.
Dalam
kesempatan itu, Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi juga penyerahkan
secara simbolik berbagai alat kebersihan kepada Camat Girsang Sipangan
Bolon (Parapat) Arifin Nainggolan didampingi Danramil serta Kapolsek
setempat.
Dalam
rangkaian kegiatan itu, dilanjutkan Rakerda I di Hotel Niagara yang
diikuti sebanyak 250 orang peserta termasuk perwakilan MUI
Kabupaten/Kota di Sumut yang berlangsung selama 2 hari sejak 19 hingga
20 Maret 2016. (RHD)
Posting Komentar
Posting Komentar