BELAWAN
| GLOBAL SUMUT-Sedikitnya 9 orang penyebab hilangnya 4 nelayan pancing asal Bagan
Deli yang disebut-sebut sebagai otak pembunuhan tak tersentuh hukum.
Aktivis minta Kapoldasu Irjen Pol Raden Budi Winarso segera copot
Direktur Kepolisian Perairan Daerah Sumatera Utara (Dirpolairdasu)
Kombes Pol Tubuh Musyareh, Jumat (25/3/2016).
“Kasus
hilangnya 4 nelayan pancing asal Bagan Deli (Rajali Abdi, Fahruddin
Ahmad, Mhd. Zein, dan Dani) itu bukan lemah tapi dilemahkan. Proses
pemeriksaan saksi-saksi tak obahnya emak tanya anak tentang kejahatan,
yang ada bukannya pengakuan malah nasehat. Wajar masyarakat tak percaya
dengan kinerja penyidik Polairdasu yang katanya terlatih ungkap
kejujuran saksi, namun faktanya kita sama-sama tau”.
Demikian
dikatakan ketua Forum Komunikasi Wartawan Indonesia (Forkom-Wari)
melalui staf Khusus A.Rahmat saat ditemui di Masjid Taqwa Belawan.
Jumat (25/3/2016). A.Rahmat minta Kapoldasu segera mengganti
Dirpolairdasu.
“Setelah
kita ikuti jalannya proses kasus yang dilaporkan Nurhayati di
Polairdasu (STPL Nomor : STPL/08/II/2016/Ditpolair-red), kita nilai ada
kelemahan petugas hingga pelaku sulit terungkap. Penyidik Polairdasu
enggan mengkonfortir saksi-saksi yang berikan keterangan berbeda,
kemudian petugas juga terlihat enggan layangkan surat panggilan ke- 2
apalagi jeput paksa. Kita berharap Kapoldasu segera mengganti
Dirpolairdasu agar proses pemeriksaan saksi-saksi dalam kasus hilangnya 4
nelayan pancing asal Bagan Deli dapat berjalan tegas dan serius”. Kata
Rahmat.
Terpisah,
9 orang yang disebut-sebut sebagai otak pelaku pembantaian 4 nelayan
pancing asal Bagan Deli keluar dari persembunyiannya. Mereka mulai
tampakkan diri dan kembali melaut. Mereka adalah Rajali alias London,
Khairuddin alias Esnden warga Lingkungan 23 Kelurahan Pekan Labuhan. H.
Zulkifli alias Zul torpedo mantan warga Yong Panah Hijau lingkungan 6
Kelurahan Labuhan Deli (sekarang tinggal di desa Selemak Hamparan
Perak-red), Syaiful Bahri alias Sibol alias atok warga lingkungan 22
Kelurahan Pekan Labuhan, M. Yunus/Udin warga lingkungan 24 Kelurahan
pekan Labuhan, Agus alias Doyok warga lingkungan 7 gang Anggrek
Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan, Udin Tanjung warga
komplek Perum KM. 20 lingkungan 26 Kelurahan Pekan Labuhan, dan Menen
warga jln. Bawal Pojok Pajak Baru Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan
Medan Belawan.
Orangtua
kandung almarhum Rajali Abdi Abdullah Amin berharap Polisi Air segera
menangkap pelaku penyebab putranya hilang saat melaut. “Saya hampir
putus asa, saya hanya bisa berharap ketulusan hati petugas Polairdasu.
Saya yakin diantara mereka masih ada yang punya hati nurani untuk
benar-benar ungkap pelaku. Anak saya dan teman-temannya itu bukan hilang
di laut tapi dibunuh di laut”. Kata Abdullah Amin dengan nada kecewa.
Sebelumnya
Kepala Bidang Penindakan dan Penegakan Hukum Polairdasu AKBP Sudung
ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat SMS, ngaku kasus itu dalam
penyelidikan. “Perkara tersebut masih dalam penyelidikan dan ditangani
oleh kami. Dalam pengungkapan perkara tersebut dibutuhkan kerjasama
antar pihak untuk mengungkap pelakunya. Dalam penetapan pelaku pidana
diperlukan bukti permulaan yang cukup. Kami sudah berkoordinasi dengan
pihak keluarga yang diduga sebagai korban untuk memberikan penjelasan
tentang perkembangan penanganan kasusnya. Kami berharap kasus tersebut
dapat segera terungkap, dan kepada pihak-pihak yang mengetahui tentang
peristiwa pidana tersebut dapat menyampaikan info dengan bukti pendukung
kepada penyidik kami guna ditindaklanjuti”. Kata Sudung menjawab SMS
wartawan. (rls).
Posting Komentar
Posting Komentar