LABURA
| GLOBAL SUMUT- Diduga lambang Bukit Barisan (BB) di pasang untuk
memuluskan penggarapan lahan yang terletak di Kecamatan Kualuh Hulu,
Kabupaten Labuhanbatu Utara. Dimana para penggarap yang mengatas namakan
anak Purnawirawan” TNI”. Para penggarap lahan yang datang dari berbagai
kabupaten , yakni Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, dan para
penggarap sudah menduduki lahan garapan selama satu(1) minggu lebih,
dengan mendirikan barak (gubuk) dengan menggunakan tenda biru.
“Kami
sudah satu(1) minggu berada dilahan ini pak, jadi kegiatan apa yang
bapak lakukan selama seminggu dilahan ini? Penggarap” kami disini
kerjanya hanya makan tidurlah,Siapa yang mengajak orang bapak bapak dan
ibu kemari? Penggarap “Kami di ajak pak Tugimin, katanya ada lahan
kebun sawit yang mau dibagi –bagi disini,kami sudah memberikan uang pada
pengurusnya. Dan kami berjumlah 40 orang, namun anggota yang lain sudah
pulang kerumahnya, katanya”
Salah
seorang penggarap yang tidak mau menyebutkan jati dirinya pada
Globalsumut.com mengatakan,Selasa(15/3) di lokasi garapan, bahwa para
penggarap lahan sudah memberikan uang sebesar Rp.3.000.000 dan
Rp.10.000.000, pada pengurus penggarap lahan .Kronologis nya , pengurus
penggarap mengajak masyarakat untuk berjuang merebut kembali tanah
perjuangan Purnawirawan Brigjen A. Manaf Lubis.
Sebab
, asal usul tanah Purnawirawan Brigjen A. Manaf Lubis, diberikan
pemerintah melalui Badan Pertanahan Nasional(BPN) sebagai bentuk hasil
pengabdiannya melaksanakan tugas di Bukit Barisan Sumatera Bagian Utara(
Sumbagut). Tanah diperuntukkan untuk dijadikan proyek pertanian
kolektif atau Kelompok Tani (Poktan) Harapan seluas 624 Hektar, pada
tahun 1978.
Tugiman
dan Marga Ginting yang merupakan pengurus lahan Koptan Brigjen Manaf
Lubis mengatakan, Kami disini untuk memperjuangkan tanah perjuangan
orang tua kami . Sebab, tanah ini sudah diwarisan pada anak-anak
Purnawirawan TNI. Yang memerintahkan kami disini? Pangdam Bukit
Barisan.katanya.
Namun
setelah dicecar berbagai pertanyaan , Tugimin dan Marga Ginting
berkelit dan mengatakan, silakan bapak menanyakan hal itu pada pengurus
kami yang dari Kodam , karena besok(16/3) pengurus datang dari Kodam
Medan , Kodim 0209/LB, dan Koramil.Namun yang dikatakan Tugimin dan
Marga Ginting itu tidak terwujud. Dan di konfirmasi handpon seluler
milik Tugimin tidak mau menjawb lagi.” Silakan bapak datang besok, saya
akan menelepon bapak karena besok pengurus dari Kodam BukitBarisan ,
Kodim, Koramil datang besok kelahan ini”, Dan Tugimin juga menunjukkan
dokumen sejarah lahan Koptan Harapan yang didirikan Purnawirawan
Brigjen A. Manaf Lubis. katanya Tugimin.
Munir
Hasibuan Sekjen LSM PERKARA Kabupaten Labuhanbatu Utara yang berada
dilokasi Garapan , sangat menyanyangkan lambang Bukit Barisan Sumatera
Bagian Utara(Sumbagut) yang dipasang dilahan Koptan. Dimana lahan Koptan
Harapan yang mengatas namakan Purnawirawan Brigjen A.Manaf Lubis itu,
berada masyarakat yang sudah produksi. Munir juga menambahkan, sesuai
dengan dokumen yang diberikan Koptan Harapan itu, objek yang diduduki
penggarap itu tidak berada dilokasi itu. Kalau memang itu lahan Koptan
Harapan, Brigjen A. Manaf Lubis yang diperuntukkan untuk proyek
pertanian kolektif , Pangdam Bukit Barisan , mengapa baru sekarang
dipermasalah, setelah lahan tersebut sudah menghasilkan dikelola
masyarakat?.
Munir
menuding adanya aktor intelektualnya untuk mengajak masyarakat diluar
Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk menguasai atau merebut lahan
masyarakat yang sudah menghasilkan. Karena, sesuai dengan pengakuan
anggota kelompok penggarap yang berada di gubuk lahan yang katanya milik
Pokpan Harapan , Brigjen A .Manaf Lubis, mereka datang dari Kabupaten
Asahan, Batubara, dan mereka sudah menyetorkan sejumlah uang pada
pengurus yang disebut sebut AS ketua pengurus lahan Poktan Harapan.
Dengan
bermoduskan lambang Bukit Barisan Sumbagut yag telah dipasang dilahan,
yang menurut penggarap lahan Poktan Harapan , Purn .Brigjen A Manaf
Lubis. Namun , kalau dilihat dari dokumen yang ditunjukkan Tugimin ,
bahwa lahan dimaksud sangatlah tidak sesuai dengan yang ada dalam
dokumennya.
Sesuai
dengan papan plank yang dipasang tertulis,proyek pertanian kolektif
oleh Brigjen A Manaf Lubis / Poktan Harapan, seluas 624 Hektar, Desa
Sono Martani, Kecamatan Kualuh Hulu,Dilindungi/ diayomi: Dibawah Kuasa
Bantuan HukumKodam I/BB Sumbagut, Gugatan No.78/Pdt-6/2015/PN-RapTanggal
23 Desember 2015 dan dibuka sejak 1978: untuk anggota KBA/KPK.
Aciang
Pemilik lahan yang diduduki penggarap , dan yang sudah dipasang plank
lambang Bukit Barisan mengatakan pada , lahan ini saya , dan lahan
saya dikatakan penggarap miliknya, sampai kapan pun lahan saya tetap
saya perjuangkan kemanapun, karena saya yang mengelola lahan ini dan
menanam kelapa sawit, dan surat –surat saya lengkap , katanya.
Aciang
sangat menyesalkan sikap penggarap, karena anggota penggarap
menggunakan baju loreng TNI , telah mengusir karyawan dari lahan, bahkan
sampai melakukan pemukulan pada karyawannnya.(Andika)
Posting Komentar
Posting Komentar