GLOBAL SUMUT-Duli Yang Teramat Mulia (DYTM) Raja Muda Perlis, Tuanku
Syed Faizuddin Putra, didampingi DYTM Raja Puan Muda Perlis, mengundang
media Indonesia Malaysia Thailand dalam Program (IMT-GT) yang juga
menyelenggarakan simposium Media untuk mempererat keakraban 3 negara.
Indonesia mengutus 4 perwakilan wartawan dari Kota Medan untuk
mengunjungi Negeri Perlis.
Perlis
yang saat ini menjadi tujuan wisata andalan maupun alternatif, baik
dari aspek budaya, ekoturisme, sejarah, kuliner, dan belanja. Apalagi,
Negeri Perlis memiliki kemiripan budaya dengan negeri-negeri Melayu di
Sumatera Utara, khususnya menyangkut mosaik keislaman dan bahasanya.
Apalagi, dari segi aksesibilitas, ibukota Perlis, Kangar, dapat dicapai
dari Kota Medan dalam waktu tempuh kurang lebih 2,5 hingga 3 jam
perjalanan darat.
Sementara Penerbangan dari Kualanamu ke Penang sekitar 30 menit dilanjutkan dengan perjalanan darat.
Perlis terletak di utara Malaysia dan berbatasan langsung dengan Thailand selatan.
Perlis
juga dekat dengan tujuan wisata Langkawi yang sudah lebih dulu kesohor
di tengah masyarakat Kota Medan. Dari Kuala Perlis, Langkawi dapat
dicapai 45 menit dengan kapal.
Kota
Kangar yang menjadi centraatau titik tujuan baru karena posisinya
dekat kemana saja untuk menikmati Malaysia yang lebih luas. Kegiatan
shopping di Padang Besar, perbatasan Perlis-Thailand, juga sangat murah
dan memberi sensasi tersendiri karena barang-barang lokal dan
barang-barang dari Thailand bersaing memberikan harga terbaik.
konsep
utama pariwisata Perlis adalah suasana alam pedesaan yang nyaman dan
tenang, sehingga para pengunjung akan merasa seperti pulang kampung
dengan cara yang sweet.
Fasilitas
akomodasi sebagian berlokasi di pinggir sawah penduduk, dengan latar
panorama tanaman padi yang kuning dan hijau menyejukkan mata.
Selama
7 Hari di Perlis, kami sangat menikmati perjalanan yang diberikan oleh
Tourism Malaysia adapun tempat yang kami kunjungi diantaranya,
berbelanja di Padang Besar,
Mesjid
Terapung Al-Hussein di Kuala Perlis, yakni masjid terapung yang
dibangun di Jeti Kuala Perlis, Malaysia. Masjid ini di bangun tepat di
tepi pantai yang menghadap langsung ke laut Selat Melaka. Masjid
terapung Al- Hussein dianggap unik kerana, pada setiap kali masuk waktu
solat, pancaran cahaya dengan warna tertentu seperti merah, biru, putih
dan hijau akan dinyalakan, sekaligus memberi suatu petunjuk kepada para
nelayan di laut bahwa telah masuk waktu solat, selain menjadi petunjuk
daratan kepada para nelayan yang nun jauh ke tengah lautan. Warna-warna
tersebut juga turut memeriahkan menara berkembar masjid itu.
Kuala Perlis Seafood yang menyajikan bermacam jenis seafood yang sayang jika dilewatkan begitusaja.
Museum
Kota Kayang, Galeri Diraja, Pasar Senin Wang Kelian merupakan tempat
makanan yang menyajikan menu-menu tradisional Melayu Makanan tradisional
Perlis memang sudah terpengaruh citarasa Thailand, sehingga perkawinan
kuliner itu menciptakan selera yang khas, seperti pemakaian bumbu dari
serutan mangga muda dan keli merupakan makanan khas di tempat
tersebut.(ulfah)
Posting Komentar
Posting Komentar