BALI
| GLOBAL SUMUT-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir
H Tengku Erry Nuradi MSi menyatakan, Sumut berpotensi sebagai daerah
pengembangan energy bersih dan dan terbarukan bidang ketenagalistikan.
Hal itu disampaikan Tengku Erry Nuradi saat menghadiri Forum Bali Clean Energy (BCEF) di Nusadua, Bali, Kamis (11/02/2016).
Hadir
dalam acara tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri ESDM Sudirman
Said, anggota DPD Sumut Parlindungan Purba, perwakilan Bridging The Gap
Promotion Global Partnership dan utusan sejumlah negara lainnya.
Dalam
kesempatan itu, Erry menyatakan, BCEF 2016 sebagai wadah bertemunya
berbagai pemangku kepentingan ditingkat nasional dan internasional
bidang energi, menjadi angin segar dalam upaya mencari solusi mengenai
percepatan pengembangan energi bersih di Sumut.
“Forum
ini juga sekaligus bentuk komitmen Indonesia dalam pengembangan energi
bersih, baik itu ditingkat regional dan global. Energi bersih dan
terbarukan kitaharapkan akan diterapkan di Sumut, sebagai salah satu
solusi untuk kekuar dari krisis listrik,” harap Erry.
Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Sumut sendiri, sebut Erry, akan memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak untuk bekerjasama dalam pengembangan energy
bersih dan terbarukan bidang ketenagalistrikan di Sumut.
“Kita
menyambut baik teknologi kelistrikan yang ramah lingkungan. Selama ini,
Sumut masih membutuhkan pasokan listrik untuk kebutuhan masyarakat dan
industri. Ketersediaan daya yang ada tidak mencukupi, bahkan permintaan
daya listrik terus bertambah,” terang Erry.
Sementara
Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan, CoE Indonesia akan mendukung
upaya percepatan pengembangan energi terbarukan menjadi 23% dalam
komposisi bauran energi nasional pada tahun 2025.
Untuk
jangka 4 tahun kedepan, CoE akan berfokus pada upaya mendukung program
pembangunan ketenagalistrikan 35 GW, dimana 25% atau sekitar 8.8 GW yang
akan datang merupakan energi terbarukan. Sedang 25% lagi dari energi
gas.
“Sampai
dengan saat ini, sebut Sudirman, progres pembangunan ketenagalistrikan
dari target 35.000 MW, telah mencapai 17,3 GW yang terkontrak, dimana
2,7 GW diantaranya berasal dari energi terbarukan,” ujar Sudirman. (RHD)
Posting Komentar
Posting Komentar