BELAWAN
| GLOBAL SUMUT-Masuki hari ke 60 pasca pembantaian 4 orang nelayan
pancing asal Bagan Deli, DPC HNSI kota Medan dampingi 3 keluarga korban
datangi markas Polairdasu. Diantara mereka (Nurhayati dan Amir-red)
tanyakan perkembangan proses laporan pengaduan hilangnya 4 nelayan
pancing sesuai dengan bukti laporan pengaduan Nomor :
STPL/08/II/2016/Ditpolair. Sedangkan 2 lainnya buat pengaduan susulan.
Senin (29/2/2016).
3
orang keluarga korban itu masing-masing Nurhayati (38) istri almarhum
Rajali Abdi warga lorong 1 Veteran Bagan Deli, Juni Manurung (30) istri
almarhum Mhd. Zein warga lorong Mesjid Bagan Deli, Rina (38) istri
almarhum Fahruddin Ahmad warga lorong 4 umum Bagan Deli, dan pemilik
perahu Lumba-Lumba Amir (46) warga lorong Pertamina Bagan Deli.
“Mengapa
mereka (6 nakhoda pukat langgar Gabion Belawan-red) tega habisi nyawa
suami kami, perbuatan mereka lebih kejam dari Jahiliyah, kami minta
mereka segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya”. Demikian
dikatakan Rina saat ditemui di lingkungan Polairdasu, Senin (29/2/2016).
Rina
yang didampingi istri korban lainnya tak sanggup teruskan keluhannya.
Ibu dari 3 orang anak itu berharap adanya balasan dari Tuhan. “Semoga
Tuhan balas kekejaman mereka (pelaku-red)”. Kata Rina yang tak sanggup
menahan air mata.
Kabar
yang berkembang di lapangan, hilangnya 4 nelayan pancing asal Baga Deli
saat melaut karena dihantam 7 kapal ikan pukat langgar Gabion Belawan.
Diantara kapal ikan itu masing-masing KM Maju Jaya nakhoda Razali alias
London warga Lingkungan 23 Pekan Labuhan, KM Metro Politan nakhoda
Syaiful Bahri alias Asbulah alias Atok warga lingkungan 22 Kelurahan
Pekan Labuhan, KM Bintang Surya nakhoda M. Yunus/Udin warga Lingkungan
24 Pekan Labuhan, KM Sejahtera nakhoda Zulkifli warga Desa Selemak
Hamparan Perak, 1 kapal ikan jalur dan 1 kapal transport ikan. Sementara
KM Sumber Bahagia nakhoda Agus alias Doyok warga Gang Anggrek Link. 7
Labuhan Deli dan Amran saksi tindakan biadab pelaku.
Ketua
DPC HNSI kota Medan Bahrumsyah ketika dikonfirmasi melalui telephon
selularnya, Senin (29/2/2016) benarkan adanya laporan istri korban.
“Kita damping istri-istri korban buat laporan pengaduan, anggota saya
yang turun ke Polairdasu”. Kata Bahrum singkat.
Penegakan
Hukum Polairdasu AKBP Sudung pada wartawan di Polairdasu, Senin
(29/2/2016) benarkan laporan tersebut. “Kita sudah terima laporan
pengaduan keluarga 4 nelayan yang hilang di laut itu, dan prosesnya
sedang berjalan. Kita juga sudah berkoordinasi dengan tim Basernas”.
Kata Sudung. (red).
Posting Komentar
Posting Komentar