MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Persoalan listrik maupun energi gas di Sumatera Utara
(Sumut) yang hingga kini belum ada penyelesaikan menimbulkan
keprihatinan dari kalangan anggota DPR dan DPD asal Sumut. Hal itu
diungkapkan Ketua Komisi VII yang membidangi energi Gus Irawan Pasaribu
saat bertemu dengan Ketua Komite II DPD Parlindungan Purba di gedung
parlemen beberapa waktu lalu.
Parlindungan
Purba mengatakan pihaknya sangat menyayangkan berlarut-larutnya
penyelesaian masalah tersebut mengatakan, telah ada kesepakatan antara
DPD RI, DPR RI dan Gubernur Sumut untuk menyikapi masalah krisis energi
dan kelistrikan di Sumut. Salah satu hasil kesepakatan itu adalah Sumut
masih membutuhkan penambahan listrik baru minmal 1.000 mega watt (MW).
Jika hal ini tidak terpenuhi maka perkembangan investasi dan industri di
Sumut akan mengalami kendala. Selain masalah listrik, Sumut juga
menghadapi tingginya harga gas dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Harga gas di Sumut masih di atas US$10/mmbtu atau US$13,5/mmbtu.
Sedangkan harga gas di Jawa hanya sebesar US$8/mmbtu.
Gus
Irawan mengatakan, masalah energi dan listrik sudah sangat lama dialami
Sumut. Sayangnya hingga saat ini belum ada penyelesaian yang
komprehensif atau menyeluruh. Tingginya harga gas tersebut sangat
memukul dunia industri di Sumut dan membuat mereka tidak bisa bersaing
dengan maksimal.
Gus
mengatakan dalam pertemuan tersebut disepakati untuk menggelar rapat
tindaklanjut dengan pihak yang berwenang terkait krisis energi dan
kelistrikan di Sumut.(ulfah)
Posting Komentar
Posting Komentar