BELAWAN
| GLOBAL SUMUT-Istri korban pembunuhan nelayan pancing Nurhayati (38)
warga Lorong 1 Veteran Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan
datangi Mabes Polairdasu. Nurhayati yang didampingi ayah mertua Dul
melaporkan hilangnya suami Rajali Abdi saat melaut, sesuai bukti laporan
pengaduan Nomor : STPL/08/II/2016/Ditpolair. Rabu (17/2/2016).
Suami
saya Rajali Abdi (42) pergi melaut bersama temannya Baharuddin Ahmad
(38) dan Muhammad Zein (36). Biasanya mereka pulang melaut 2 hari
lamanya, namun sekarang sudah 24 hari tidak pulang, terakhir saya dengar
kabar kalau mereka dibunuh di tengah laut.
Demikian
dikatakan Nurhayati saat ditemui wartawan usai buat laporan pengaduan
di Polairdsasu. Rabu (17/2/2016).
Nurhayati yang
sehari-harinya dagang jajanan gantungan itu berharap Polisi dapat usut
tuntas penyebab hilangnya suami. “Saya berharap Polisi dapat mengungkap
penyebab hilangnya suami saya dan teman-temannya”. Harap Hayati dengan
linangan air mata.
Sementara Dul (ayah kandung Rajali-red) beberkan kabar penyebab hilangnya anak dan temannya di laut.
“Kabar
hilangnya anak saya Rajali dan 3 orang teman-temannya sudah menyebar
dimana-mana, menurut masyarakat Kelurahan Bagan Deli mereka dibunuh
dengan sadis di tengah laut dengan menggunakan 6 kapal ikan pukat
langgar Gabion Belawan yang bertangkahan di gudang PT. Jasa Hasil Laut.
Nama-nama Nakhoda yang disebut-sebut sebagai otak pelaku pembunuhan
berikut nama kapal ikan dan ABK sudah kita serahkan ke Polairdasu. Kita
berharap agar semua yang terlibat termasuk ABK diperiksa secara meraton.
Selanjutnya kita percayakan pada petugas yang berwenang untuk mengusut
kasus ini”. Kata Dol.
Ketika
ditanya pelaku pembunuhan, Dul beberkan info yang dikumpul di tengah
masyarakat. “Menurut kabar di tengah masyarakat, hampir semua ABK
terlibat dalam pembunuhan tersebut, tapi sebagai otak pelakunya 6 orang
nakhoda diantaranya 4 orang tinggal di Kelurahan Pekan Labuhan, 1 orang
tinggal di Kelurahan Labuhan Deli, dan 1 orang lagi di Desa Selemat
Hamparan Perak”. Beber Dol.
Di
tempat yang sama (Mabes Polairdasu-red) pemilik bot yang ditumpangi
korban Amir (46) benarkan kabar hilangnya nelayan pancing. “Rajali dan
teman-temannya melaut tumpangi perahu saya tanggal 30 Januari 2015 (Bot
Lumba-Lumba-red). Biasanya mereka pulang tiap 2 hari dan cumit hasil
tangkapan di jual di tangkahan. Tapi sekarang sudah hampir 1 bulan
mereka tak kembali, kabarnya mereka dibunuh di tengah laut. Kata Amir.
Kabar
yang berkembang di lapangan, ke 6 kapal ikan pukat langgar yang
dimaksud masing-masing KM SB nakhoda DY, KM MJ nakhoda LDN, KM MP
nakhoda ASBL, KM BS nakhoda YS, KM S nakhoda ZL, sedangkan 1 kapal ikan
jalur. Ke 6 kapal ikan tersebut bertambat di gudang PT. Jasa Hasil Laut
Gabion Belawan. Sedangkan korbannya 4 orang masing-masing Rajali Abdi
(42) warga lorong Veteran, Baharuddin Ahmad (38) warga lorong Pertamina,
Muhammad Zein (36) warga lorong 5 umum, dan Dani Karpiol (38) warga
lorong Proyek Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. Hingga
sampai sekarang ke 4 korban yang diyakini sudah menjadi mayat itu belum
ditemukan. (song).
Posting Komentar
Posting Komentar