MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Wakil Ketua Pemerhati Sosial Adat dan Budaya (PASADA)
kota Medan Drs Saragi T Simarmata SE Ak MM mengatakan kandidat terpilih
nanti harus punya kemauan politik (political will) dalam mewujudkan visi
misi yang disampaikan mereka pada saat sosialisasi atau kampanye dengan
masyarakat.
Hal
ini disampaikannya disela-sela acara Doa Syukur dan Deklarasi PARNA
untuk Mensukseskan Pilkada 2015 di Sumatera Utara, Minggu (8/11) di
Hotel Tiara Convention Hall Medan yang dihadiri tokoh-tokoh PARNA Se
Indonesia.
Karena
menurutnya, “salah satu faktor yang selama ini diindikasikan kerap kali
menimbulkan konflik kepentingan di pemerintahan, yaitu pejabat yang
juga ikut berbisnis, political will dari figur pemimpin adalah hal yang
paling penting jika ingin mewujudkan good governance, “ucapnya.
Jadi
sebuah pemerintahan yang bersih itu harus berawal dari pemimpin yang
bersih, dan juga kemauan politik si pemimpin untuk benar-benar
mewujudkan pemerintahan yang bebas dari kepentingan atau bisnis yang
menguntungkan pribadi maupun kelompoknya.
“Selama
ini banyak kepala daerah atau wali kota yang terpilih dan berkuasa
cenderung melupakan apa yang dijanjikannya kepada masyarakat pemilih,
“kata Saragi.
Rakyat
hanya digunakan sebagai tunggangan politik ketika pemilu untuk
memenangkan tujuannya. Setelah si calon terpilih, tidak ada kekuatan
hukum yang secara tertulis mengikat si terpilih untuk memenuhi tuntutan
rakyat yang telah mendukungnya dalam pemilu.
“Saragi
menegaskan bahwa Kepala daerah yang baik adalah orang yang mampu
melihat potensi daerahnya dan mengubahnya menjadi kelebihan yang bisa
mendatangkan pendapatan asli daerah( PAD) serta sekaligus menjaga
kearifan lokal yang dimiliki daerahnya, “pungkasnya.
Itu
sebabnya, kemauan politik itu menjadi penting bila pemimpin Kabupaten
Samosir ke depan mau membawa perubahan yang lebih menjanjikan bagi
kehidupan masyarakat.
“Sebab
kalau terpilih nanti cuma mengurus urusan birokrasi pemerintahan,
apalagi lebih fokus untuk misi bisnis kekuasaan, maka jangan harap akan
ada perubahan signifikan," papar putra asli Sihusapi ini.
Disini
political will pemerintah sangat dibutuhkan untuk merespon dinamika
masyarakat, bila pemerintah lambat, gairah perubahan akan terhambat
sehingga birokrasi tidak efesien, “karena political will harus berpihak
pada kepentingan masyarakat luas, ‘tutupnya. (js)
Posting Komentar
Posting Komentar