0
PALUTA | GLOBAL SUMUT-Kepala SMP Negeri 1 Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) berinisial KSL (54) Diduga Telah Cabuli Muridnya dan elah di giring Ke Mapolres Tapanuli Selatan, Selasa (10/11) Kemaren. 
Oknum kepala Sekolah tersebut di duga telah cabuli salah satu siswi Kelas III sebut saja Bunga, di ruangan kepala sekolah dalam keadan terkurung pada jum"at (6/11) lalu.

Perlakuan bejat tersebut terbongkar setelah NR (39) ibu korban, warga Lingkungan I, Kecamatan Padang Bolak, membuat pengaduan ke Mapolres Tapanuli Selatan (Tapsel) dengan nomor STPL/348/XI/2015/SU/TAPSEL.

Pernyataan ibu korban, awalnya, sebagai orangtua mereka sudah ragu terhadap perlakuan anaknya yang tak biasanya murung dan berdiam diri begitu . Selain itu, ia juga sering menemukan pesan singkat yang aneh-aneh dari oknum kepala sekolah tersebut. Isi pesan singkat itu antara lain, meminta kepada (bunga) untuk menyimpan nomor kontak si kepala sekolah dengan mencantumkan nama samaran.

 “Simpan nomor HP bapak tapi jangan nama bapak buat,” kata ibu korban menirukan pengakuan putrinya itu, Rabu (11/11).

Masih kata ibu korban, rasa curiga terus bertambah saat ia melihat bekas merah di leher putrinya itu. Setelah melihat adanya bekas merah di leher, ia pun lantas menanyakan penyebabnya namun saat itu putrinya tidak mau menceritakannya karena takut terhadap Kasek. “Ketika saya tanya kenapa lehermu merah begitu, anak saya serasa menyembunyikan nya tak kenapa-napa," imbuhnya lagi.

Setelah di desak dan ditanya terus tentang bekas merah yang ada di lehernya, korban pun langsung menemui dan menceritakanya nya pada pelaku (kasek) melalui pesan singkatnya.

“Saat itu, Bunga mengatakan bahwa orang tuanya telah mencurigai bekas merah yang ada di lehernya, saat beberapa menit setelah di tanya, selanjutnya, anak saya langsung SMS ke kasek tersebut yang mengatakan bahwa kami mencurigai adanya bekas merah itu,” ceritanya.

Setelah beberapa menit kemudian, oknum kasek pun langsung membalas pesan singkat korban dengan isi.  “Katakan saja kepada orang tuamu, bahwa bekas merah itu bekas digaruk atau dicubit kawanmu ketika bercanda, agar orang tuamu percaya,” ungkap orangtua Bunga (korban) menjelaskan balasan sms Kasek tersebut.

Pesan singkat tersebut kata ibu korban masih disimpan untuk dijadikan alat bukti. Sementara ayah korban AJH (45) terkejut dengan kejadian yang menimpa putrinya itu. Dia berharap kepada petugas kepolisian, agar memberikan hukuman yang seberat-beratnya, karena tindakannya itu sudah melanggar hukum, apalagi dia merupakan seorang guru dan kepala sekolah Seharus nya membericontoh yang baik bukan malah mencabuli muridnya.

"Saya meminta agar pelaku di hukum seberat-beratnya, karena ini menyangkut masa depan anak saya," tegasnya.

Ditempat terpisah, Kepala SMP Negeri 1 Padang Bolak KSL saat di konfirmasi mengatakan dirinya merasa kaget dengan adanya pelaporan orangtua si korban kepada pihak kepolisian. Saat ini ia mencoba memediasi (berdamai) permasalahan ini dengan keluarga korban. Namun ketika di tanya apa benar ia melakukan pencabulan terhadap salah satu siswinya itu, si Kepsek justru bungkam dan tidak bisa menjawabnya.

 “Tolong dulu jangan campuri permasalahan ini, biarkan kami dulu bertemu dan mediasi dengan keluarga korban,” ucapnya melalui selulernya sekira pukul 12.00 WIB, Rabu (11/11).

Sebagai sosial control kami dari Lembaga Duta Corruption Watch Propinsi Sumatera Utara akan menindak lanjuti bilamana kasus pencabulan anak di bawah umur ini yang dilakukan oknum (kasek) tidak di tindak lanjuti alias diendapkan dan atau ada unsur (86) oleh penegak hukum, Sesuai dengan hukum yang berlaku tentang undang-undang perlindungan anak dibawah umur dan sebagai sosial control kami tidak akan segan-segan melaporkan kasus pencabulan ini ke penegak hukum lainnya yang berwenang dalam masalah ini,terima kasih semoga di indahkan, Pesan kami semoga saja Polres Tapsel serius menangani kasus ini. (Tim Investigasi DCW)

Contact person Pengaduan Masyarakat : 0812 6600 203 / 0812 6362 3003 /  0852 9640 9569

Posting Komentar

Top