GLOBAL
SUMUT.COM-Komoditas kedelai tidak dapat dipungkiri , masih
menggantungkan produk impor, dikarenakan hasil bumi kedelai di Kabupaten
maupun Kota Kediri masih minim, apalagi daya serap atas komoditas
kedelai sangat tinggi, disebabkan banyaknya industri rumah tangga
pembuat tahu dan tempe di Kediri.
“Beberapa
hari yang lalu telah dilangsungkan Temu Wicara dan Industri Hilir
Petani Kedelai di sini (desa ploso), kami (Koramil Mojo) menindaklanjuti
langkah strategis Pemerintah dalam hal ini Kementrian Pertanian,
mendorong kedelai lokal sebagai komoditas utama mengurangi kecenderungan
impor kedelai” kata Danramil Mojo Kapten Inf Supriyadi, Senin 19
Oktober 2015.
Peningkatan
produksi kedelai yang signifikan ,walau masih belum memenuhi
ketercukupan serapan kedelai, perlu diacungkan jempol. Koramil 06/Mojo
mendorong motivasi petani kedelai dengan turut ambil bagian dalam panen
raya kedelai di desa ploso kecamatan mojo, dalam 3 hari kedepan.
“Panen
Raya di Desa Ploso akan kami bagi sebanyak 3 gelombang, dikarenakan
lahan tanaman kedelai di sini (desa ploso) sangat luas, barusan Pak
Danramil (Mojo) menyanggupi untuk mengerahkan anggotanya untuk membantu
sepenuhnya” kata Imam Widodo Santoso.
Lahan seluas 42 hektar itupun menjadi sasaran Koramil Mojo bersama
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri Widodo Imam Santoso, BPP
Kecamatan Mojo Ir. Suyitno, Mantri Pertanian Kecamatan Mojo Ir. Bambang
P. serta Kepala Desa Ploso Seger Pamuji, memantau langsung kondisi lahan
yang akan dilaksanakan Panen Raya Kedelai pada hari senin sampai dengan
rabu mendatang.
“Koramil
Mojo sendiri juga memiliki agenda yang juga harus ditepati janjinya,
yaitu penggarukan (pembersihan) lahan pertanian padi hari kamis kedepan,
jadi idealnya dalam 3 hari kedepan harus sudah selesai semuanya”
pungkas Kapten Inf Supriyadi.
Posting Komentar
Posting Komentar