Dorong Terwujudnya Swasembada Pangan, Koramil Papar Perbaiki Infrastruktur Irigasi

GLOBAL SUMUT.COM-Upaya peningkatan produksi pertanian tidak cukup dengan pemberian bantuan alsintan (alat mesin pertanian) , bantuan benih dan bantuan pupuk saja, tetapi juga infrastruktur pertanian perlu mendapat perhatian. Kodim 0809/Kediri memaksimalkan SDM Babinsa di desa-desa untuk selalu bersinergi dengan PPL Pertanian, guna menyaring aspirasi para petani secara langsung maupun tidak langsung.

“Kemarin Pak Kades (desa peh kulon) sudah saya hubungi untuk segera berkoordinasi dengan warganya, sebagai langkah awal untuk memperbaiki irigasi pertanian yang berada di sebelah utara TKD (Tanah Kas Desa) desa peh kulon, karena musim hujan segera tiba” jelas Danramil Papar Kapten Inf Tafsir, Jumat 16 Oktober 2015. Irigasi pertanian yang membentang sekitar 250 meter sebelah utara TKD (Tanah Kas Desa) desa peh kulon ,kondisinya memang memprihatinkan. Banyak sampah-sampah berserakan dan bertumpukan memenuhi galian saluran irigasi, belum lagi ditambah pendangkalan kedalaman irigasi itu sendiri.

“Secara garis besar, saluran irigasi ini sangat vital bagi lahan pertanian yang ada disekitarnya, disamping itu terlihat jelas kurangnya kesadaran masyarakat disini dalam membuang sampah sembarangan, saya perhatikan kemungkinan besar sampah-sampah berasal dari arah selatan dekat pemukiman penduduk, karena saya tadi melihat banyaknya tumpukan sampah organik maupun non organik berdekatan dengan saluran irigasi yang berada di selatan” kata Mayor Arh Trijaka Ruhiyatna (Kasdim Kediri) di sela-sela kunjungannya di kecamatan Papar.

Terlepas dari itu semua, Koramil Papar bergotong royong dengan masyarakat setempat untuk memperbaiki irigasi pertanian, kendati harus disadari hujan masih berada di atap langit dan tak kunjung jatuh ke tanah, tetapi sebagai langkah strategis dan antisipasi kemungkinan hujan turun, pasokan air dapat dimaksimalkan secara pasti.

“Pada bagian kanan kiri badan irigasi, banyak yang ambrol (rusak), sudah dipastikan akan merugikan petani yang ada di sekitar, disamping itu kedalaman irigasi yang tidak standard” pungkas Kapten Inf Tafsir