0
BELAWAN | GLOBAL SUMUT-Empat keluarga nelayan yang kapalnya menjadi korbanpenangkapan polisi Malaysia akibat dituduh melewati perbatasan akhirnya mendapatkan santunan dari pihak DPC.HNSI Kota Medan yang diberikan disela acara pelantikan DPC.HNSI Medan yang berlangsung meriah dan sukses di Wisma Hanafia Belawan.

Keempat keluarga nelayan tersebut merupakan para istri nelayan dari Rudiyanto (37), Edy Purba (3) dan Ridwan (30).nelayan bubu ukuran 5 GT tersebut dikabarkan ditangkap  kapal patroli Agensi Penguatan Maritim Malaysia (APMM).

Secara langsung bantuan tersebut diserahkan ketua HNSI Kota Medan HT.Bahrumsyah, Ir.Qommarul Fattah mewakili Plh.Walikota Medan dan Akhyar Nasution selaku calon wakil walikota Medan serta H.Syah Affandin selaku ketua DPD HNSI Sumut.

Dalam sambutannya, HT.Bahrumsyah mengemukakan, nelayan kota Medan harus memiliki rumah layak huni, sebab hinggakini masih banyak masyarakat nelayan yang menempati rumah kumuh serta belum menikmati kartu BPJS Kesehatan, beasiswa bagi anak nelayan yang kurang mampu perlu ditingkatkan, masalah ini akan kita perjuangkan,"ujarnya cetus HT.Bahrumsyah di acara pelantikan DPC HNSI Kota Medan.Jumat sore (11/09/2015).

Konsep minapolitan itu harus dikembangkan.Hari ini kehidupan nelayan masih jauh dari memadai, pihak HNSI Medan bersama Pemko Medan nantinya ada program pembangunan rumah layak huni bagi nelayan.

Kita hanya berjuang apalagi saya sendiri memang anak Belawan dari dulunya anak pedagang ikan sehingga kita juga ingin ada pasar ikan yang memadai dengan sistem harga yang terkendali.

"Setiap bantuan bagi nelayan itu harus melalui rekomendasi dari HNSI Kota Medan sehingga bantuan itu tepat sasaran dan persoalan ini harus kita kawal,"tegas Bahrum yang juga anggota DPRD Kota Medan dari PAN  tersebut.(bu).

Posting Komentar

Top