0
BELAWAN | GLOBAL SUMUT- Proyek pembangunan titi steger di perairan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan mencapai Rp 17 miliar dinilai tak ada manfaatnya bahkan menghambat laju tranfortasi sejumlah kapal nelayan hinggakini masih menuai protes dari warga nelayan, Minggu (09/08/2015).

Proyek pembangunan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemukiman rakyat Dirjen Cipta Karya  guna pengembangan kawasan pemukiman tersebut dikerjakan dengan dua tahap yakni tahap pertama menelan biaya Rp5,4 Miliar dilanjutkan pembangunan tahap kedua Rp11,509.280.00 yang saat ini masih dalam pengerjaan oleh kontraktor PT.Tisa Lestari dengan konsultan Supervisi PT Artec Utama.

Warga nelayan menyesalkan keberadaan proyek titi steger yang berada persis di dekat perkampungan nelayan Bagan Deli tersebut dinilai tak ada manfaatnya justru membuat nelayan resah karena kapal-kapal nelayan tak leluasa melintas saat pulang pergi melaut.

"Sebenarnya warga nelayan disini bukannya mau menghambat pembangunan. Tapi seharusnya sebelum pembangunan dilaksanakan alangkah baiknya warga sekitar dilibatkan sosialisasinya sehingga warga tak bertanya-tanya apa gunanya proyek titi steger ini, Kan lebih baik anggarannya dibuat untuk perbaikan rumah kumuh maupun membantu masyarakat nelayan,"cetus Khairuddin Nasution selaku pemuka masyarakat setempat.

Hal senada dilontarkan Ismail Abdullah selaku Sektetaris DPC.HNSI Kota Medan didampingi Zulkifli dan Zainuddin sebagai warga setempat saat meninjau lokasi proyek.Menurut mereka, keberadaan pembangunan titi steger yang rencananya akan melingkari rumah warga pesisir disini jelas sangat menganggu aktifitas keluar masuk kapal nelayan.

Makanya wajar saja kalau warga Bagan Deli umumnya memprotesnya apalagi sebelumnya tidak ada sosialisasi kepada warga, ini jelas proyek akal-akalan saja yang perlu diusut dalam pemakaian anggarannya," Ungkapnya.

Zulkifli menambahkan, gara-gara kberadaan titi steger ini bang, kapal kami jadi korban sulit melintas sehingga sudah banyak tiang kapal kami rusak bahkan tak sedikit yang menabrak titi steger tersebut, bila jeritan warga nelayan disini nantinya tak disahuti pihak Distarukim Sumut maupun pihak kontraktor maka aspirasi warga akan disampaikan pada anggota dewan, selaku wakil kami di legislatif, ujarnya.

Saat hendak dikonfirmasikan pihak kontraktor proyek disebut-sebut bemarga Tampubolon di lokasi proyek ternyata tak berhasil ditemui, menurut pekerjanya, bang Tampubolon sedang ke Medan ada urusan.(red).

Posting Komentar

Top