BELAWAN
| GLOBAL SUMUT-Pelaksanaan proyek pembangunan titi steger dari
Kementerian Pekerjaan Umum Pemukiman Kumuh senilai Rp11 miliar lebih di
perairan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan hingga kini belum ada
disosialisasikan kepada masyarakat sekitar hingga menuai aksi protes.
"Bukannya
warga disini mau menghambat pembangunan. Tapi seharusnya warga
dilibatkan sebelum ada pembangunan agar pembangunan itu tak merugikan
warga,"ucap Khairuddin Nasution alias Kadin selaku tokoh masyarakat
setempat melaporkan.
Selasa
siang ini (11/08/2015) bertempat di aula kantor Lurah Bagan Deli
Kecamatan Medan Belawan kembali diadakan pertemuan antara warga dengan
pihak Distarukim Sumut terkait proyek lanjutan pembangunan titi steger
di perairan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan senilai Rp 11 miliar
lebih yang sebelumnya menuai protes dari warga nelayan.
"Benar
bang, direncanakan hari ini akan ada pertemuan antara warga dengan
pihak Kemen PU Tarukim yang difasilitasi Lurah Bagan Deli, warga umumnya
menuntut agar pembangunan titi steger tersebut tak menganggu keluar
masuk kapal nelayan,"cetus Khairuddin Nasution alias Kadin tokoh
masyarakat setempat menginformasikan.
Ismail
Abdullah sektetaris DPC.HNSI Kota Medan didampingi Zulkifli, Zainuddin
menambahkan, bahwasannya keberadaan pembangunan titi steger yang
rencananya akan melingkari rumah warga pesisir disini jelas sangat
menganggu aktifitas keluar masuk kapal nelayan, makanya wajar saja kalau
warga Bagan Deli memprotesnya apalagi sebelumnya tidak ada sosialisasi
kepada warga.xxxxxxx Zulkifli menambahkan, bila jeritan warga nelayan
disini nantinya tak disahuti pihak Distarukim maupun pihak kontraktor
maka aspirasi warga akan disampaikan pada anggota dewan, cetusnya.(red).
Posting Komentar
Posting Komentar