Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi memukul alat musik Gordang Sambilan dalam acara pembukaan Gebyar Kerajinan Daerah Sumut di Merdeka Walk, Jl Balai Kota Medan, Rabu (12/8/2015). |
MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir
H Tengku Erry Nuradi MSi mengimbau seluruh Kabupaetn/Kota di Sumut
mengembangkan potensi daerah masing-masing, terutama produk kerajinan
khas dan etnis.
Imbauan
itu dikemukakan Tengku Erry Nuradi dalam acara Gebyar Kerajinan Daerah
Sumatera Utara ke 2 yang berlangsung di Merdeka Walk, Jl Balai Kota
Medan, Rabu (12/8/2015).
Hadir
dalam acara tersebut Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumut Ny
Evi Diana Erry, Plh Wali Kota Medan Syaiful Bahri, Pengurus Dewan
Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumut, pengurus Dekranasda
Kabupaten/Kota, para perajin dan undangan.
Dalam
kesempatan itu, Erry mengatakan, Sumut kaya akan berbagai kerajinan
khas daerah seperti tenunan ulos, songket, ukiran-ukiran kayu, gerabah
dan anyaman serta kerajinan manik-manik. Kerajinan khas Sumut juga
terkenal dengan corak ragam dan motif berbagai etnis.
“Kita harus mengembangkan hasil kerajinan daerah, baik ditingkat dalam negeri maupun luar negeri,” ajak Erry.
Menjadikan
produk kerajinan lokal sebagai kebanggaan dengan cara membeli dan
menggunakannya, kita telah membantu untuk mengembangkan perekonomian
masyarakat. Dengan memakainya, kita telah membantu mempromosikan produk
kerajinan daerah Sumatera Utara,” ujar Erry.
Erry
juga berpesan, masyarakat Sumut harus siap dalam menghadapi era
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan diberlakukan akhir Desember
2015 mendatang. Dalam era tersebut, produk asing akan masuk dengan bebas
dan menjadi kompetitor produk lokal.
“Nilai
positifnya, era MEA akan merangsang tumbuhnya persaingan sehingga
setiap daerah harus mampu membuat inovasi dan terobosan produk yang
berkualitas serta berdaya saing. Jika tidak, produk dalam negeri akan
kalah bersaing,” jelas Erry.
Dalam
kesempatan itu, Erry juga mengapresiasi kegiatan Gebyar Kerajinan
Daerah Sumut yang digelar Badan Penanaman Modal dan Promosi. Kegiatan
tersebut merupakan kegiatan kedua kalinya.
“Mari
kita manfaatkan dan kita pakai produk kerajinan Sumatera Utara untuk
mendongkrak perekonomian masyarakat terutama pendapatan para pengerajin
sendiri,” ajak Erry.
Erry
juga berpesan kepada anggota Dekranasda Provinsi Sumut untuk
menempatkan produk-produk kerajinan daerah yang berkualitas dan layak
jual sebagai cenderamata dengan harga yang wajar sehingga mampu bersaing
di pasar nasional maupun internasional.
“Apalagi
Dekranasda Sumut sebentar lagi akan melakukan MoU dengan Dekranasda
Kab/Kota se-Sumatera Utara dalam pengisian galeri promosi dan kerajinan
daerah di terminal kedatangan Kualanamu International Airport (KNIA).
Maka dari itu, mari kita tingkatkan mutu dan kualitas,” pesan Erry.
Sementara,
Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Sumut, Purnama Dewi
mengatakan, Sumut telah mencapai realisasi investasi sebesar Rp10,9
triliun dari target yang ditetapkan sesuai dengan kontrak kinerja
sebesar Rp11 triliun pada semester pertama 2015 ini.
“Capaian ini didapat dari berbagai sektor termasuk salah satunya merupakan sumbangsih sektor kerajinan di Sumut,” ujar s Dewi.
Tahun
lalu pada kegiatan yang sama, Gebyar Kerajinan Daerah l meraih omset
penjualan sebesar Rp176.726.000 per hari dengan total transaksi sebesar
Rp530.178.000 selama tiga hari berturut-turut dengan pemesanan barang
yang mencapai angka sebesar Rp504.750.000 dan telah terjadi kontrak
bisnis berkesinambungan yang dapat meningkatkan produktifitas dan omset
penjualan para pengrajin.
“Tahun
ini, pameran berlangsung selama 5 dari tanggal 12 hingga 16 Agustus
mendatang. Kita berharap mampu mencetak hasil lebih baik,” harap Dewi.
Selain
pameran kerajinan, Gebyar Kerajinan Daerah Sumut 2015 juga dimeriahkan
peragaan busana etnis yang ditampilkan para ibu Dekranasda Sumut dan
Dekranasda Kabupaten/Kota serta sejumlah instansi. Turut dimerihaknan
penampilan para model dengan perancang mode terkenal yakni Oky Wong dan
Torang Sitorus mengenakan busana etnis. (red)
Posting Komentar
Posting Komentar