Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi berfoto bersama dalam acara rapat Review PKB yang berlangsung di Grand Swissbell Hotel Medan, Rabu (12/8/2015) |
MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir
H Tengku Erry Nuradi MSi menyatakan apresiasi kepada USAID Prioritas
atas program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dalam membantu
peningkatan kapasitas guru untuk memberikan layanan pendidikan bermutu
bagi siswa.
Apresiasi
itu disampaikan Tengku Erry Nuradi pada rapat Review PKB yang
berlangsung di Grand Swissbell Hotel Medan, Rabu (12/8/2015).
Hadir
pada acara tersebut Wakil Konjen Amerika Serikat Tamra Greig, Penasehat
GMS USAID Jakarta Mark Heyword, Koordinator USAID Provsu Agus Marwan,
Ketua Komisi E DPRD Sumut Efendi Panjaitan, Rektor Unimed Prof Syawal
Gultom dan Kadis Pendidikan Sumut Masri.
Erry
menyebutkan, berdasarkan Peraturan No 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP), guru di Indonesia diharapkan punya kompetensi
dalam menjalankan profesinya yakni kompetensi pedagogi yakni kemampuan
guru mengelola pembelajaran siswa seperti pemahaman, kompetensi
kepribadian untuk mengharuskan guru memiliki kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa hingga guru bisa menjadi tauladan, kompetensi profesional
dimana penguasaaan guru terhadap materi pembelajaran secara luas
sehingga guru dapat membimbing siswa melalui standar kompetensi yang
ditetapkan dan terakhir kompetensi sosial sebagai bagian masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul secara effektif di antara pengajar,
peserta didik orang tua/wali dan masyarakat.
"Profesi
guru ibarat seorang atlet professional yang harus memiliki kondisi
prima sehingga bisa memenangi pertandingan dan berprestasi,” ujar Erry.
Keberadaan
USAID Prioritas pengembangan praktik berbasis data untuk
mengimplementasi PKB layak mendapat apresiasi. Usaid Prioritas membantu
Kabupaten/Kota melakukan pemetaan kualitas guru dengan memanfaatkan
data-data yang ada di lapangan, seperti data hasil Uji Kompetemsi Guru
(UKG) dan Penilaian Kinerja Guru (PKG).
“Kita
menyadari, peningkatan mutu guru merupakan tugas semua pihak, maka
Pemrovsu dan Pemkab atau Pemko tidak bisa bekerja sendiri melakukan
pekerjaan ini. "Harus ada pemangku kepentingan bidang pendidikan,
termasuk dengan lembaga yang telah berpengalaman seperti Usaid, karena
itu mari kemitraan ini kita manfaatkan sebaik-baiknya demi kebaikan masa
depan anak-anak kita,” hara Erry.
Sementara
Koordinator USAID Provinsi Sumut Agus Marwan menjelaskan, USAID
Prioritas direncanakan membantu 15 kabupaten/kota di Sumut yaitu Binjai,
Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebingtinggi, Tanjungbalai,
Labuhan Batu, Labuhanbatu Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan,
Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga, Nias Selatan dan dua Lembaga
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yaitu Universitas Negeri Medan
dan Universitas Islam Negeri.
Lewat
perencanaan ini, pemerintah daerah diharapkan mampu
mengindentifikasikan pelatihan yang dibutuhkan guru (Training Need
Assessment), menilai satuan biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pelatihan guru (Need Cost dan Training Assesment) dan menganalisis
sumber keuangan pendidikan daerah yang dapat digunakan.
Hasil indentifikasi ini kemudian dikembangkan menjadi program PKB di masing-masing kabupaten/kota.” papar Agus.
Wakil
Konjen Amerika Serikat Tamra Greig menyatakan, program USAID Prioritas
telah berhasil membantu meningkatkan mutu pendidikan dasar di Sumut.
Lebih dari 10.627 tenaga pendidik telah mendapat serangkaian kegiatan
peningkatan kapasitas yang difasilitasi Usaid Prioritas.
Kegiatan-kegiatan ini telah memampukan tenaga pendidik untuk menyediakan
layanan pendidikan yang berkualitas.
“Keberhasilan
dari kemitraan ini telah mendorong pemerintah daerah untuk
mengalokasikan lebih Rp 11 milliar yang digunakan untuk melatih lebih
banyak tenaga pendidik dan menjangkau lebih banyak sekolah di Sumut,”
jelas Greig.
Program USAID Prioritas telah memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 290 ribu siswa di 1.975 SD,SMP dan madrasah. (red)
Posting Komentar
Posting Komentar