MEDAN
| GLOBAL SUMUT- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut)
Ir H Tengku Erry Nuradi MSi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk
menyatukan visi menyukseskan pelaksanaa Pilkada di 23 Kabupaten/Kotad di
Sumut yang akan berlangsung pada 9 Desember 2015 mendatang.
Ajakan
tersebut disampaikan Tengku Erry Nuradi saat membuka Rapat Koordinasi
Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 23 Kabupaten/Kota se-Sumut yang
digelar di Aula Martabe, lantai 2 kantor Gubernur Sumut, Jl Diponegoro
Medan, Rabu (19/8/2015).
Hadir
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Sumut diantaranya Pangkostrad
yang juga menjabat Pangdam I/BB Mayjen TNI Edi Rahmayadi, Dirjen Politik
dan Pemerintahan Umum Kemendagri Soedarmo, Kapolda Sumut Irjen Pol Eko
Hadi Sutedjo, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumut M Yusni, Ketua DPRD
Sumut Ajib Shah, Kapala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sumut
Brigjen TNI Tumino Hadi, mewakili Danlantamal I Belawan, Danlanud,
Pangkosek Hanudnas III, Ketua KPU Sumut, Ketua Bawaslu Sumut, komisioner
KPU Kabupaten/Kota, Bupati dan walikota 23 Kabupaten/Kota se-Sumut,
Kepala Kesbangpol Kabupaten/Kota dan Kepala Satpol PP Kabupaten/Kota.
Dalam
kesempatan itu, Erry mengatakan, Pilkada adalah pesta demokrasi yang
harus mendapat perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) dan semua elemen
masyarakat. Dengan demikian, diharapkan pelaksanaan Pilkada dapat
berjalan lancar, aman, tertib, damai dan bermartabat.
“Pada
Pilkada mendatang, mari kita satukan tekad untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat ke TPS jauh lebih baik dari Pilkada sebelumnya,
aman dan bermartabat. Perbedaan pandangan politik jangan sampai
menimbulkan pertikaian,” ajak Erry.
Rapat
koordinasi menjadi penting, karena pelaksana, pemerintah daerah dan
masyarakat akan menyatukan persepsi untuk memantapkan pelaksanaan
Pilkada serentak yang pertama digelar di Sumut.
“Saya
juga berharap Rapat Koordinasi semua pihak juga menjadi dasar dalam
mengantisipasi ancaman keamanan dan konflik sosial bagi Pemerintah
Daerah yang melaksanakan pilkada tahun ini,” harap Erry.
Dengan
berlangsungnya Rakor Pemantapan Pilkada, dapat menepis isu beredar yang
menyebutkan penyelenggara negarada dan penyelenggara Pilkada belum siap
menggelar Pilkada di Sumut.
“Kita
juga mendengar ada selentingan isu yang mengebutkan Pemerintah kurang
memberikan dukungan, kemudian ada tudingan terhadap institusi dan oknum
TNI/Polri yang tidak netral dan lain sebagainya. Semua isu itu hanya
dihembuskan pihak yang tidak bertanggungjawab. Kita siap gelar Pilkada
serentak di 23 Kabupaten dan Kota di Sumut,” papar Erry.
Dalam
kesempatan itu, Erry juga mendorong pelaksana Pilkada untuk berlaku
jujur dalam menajalankan tugas dan tanggungjawabnya. Sumut harus bersih
dari pelanggaran etika dalam Pilkada.
“Dalam
Pilkada mendatangan, mari kita bersikap lebih baik. Jangan ada lagi
komisiener KPU yang melanggar kode etik sehingga ada yang diberhentikan
dan diberi peringatan keras. Pengalaman sebelumnya harun menjadi
evaluasi bagi kita semua, baik penyelenggara, aparat keamanan, penegak
hukum maupun jajaran Pemerintah Daerah agar dapat menjalin kebersamaan,
koordinasi dan komunikasi serta responsif dalam mencegah jangan sampai
peristiwa itu terulang kembali atau bahkan muncul modus-modul lainnya,”
pesan Erry.
Erry
juga berpesan kepada jajaran Pemerintah Daerah dan Forum Koordinasi
Pemerintah Daerah (FKPD) Kabupaten/Kota, terutama yang akan mengikuti
pilkada serentak untuk memastikan semua pembiayaan anggaran di KPU dan
Panwaslu, pengamanan, sosialisas dan fasilitasi lainnya, telah ditampung
di APBD masing-masing Kabupaten/Kota berdasarkan ketentuan dan
peraturan yang ada.
“Penyelenggara
negara mempersiapkan seoptimal mungkin agar tahapan pelaksanaan pilkada
dapat berjalan dengan lancar. Memantapkan koordinasi, komunikasi dengan
semua jajaran penyelenggara bersama dengan FKPD dan pemerintah setempat
untuk mengantisipasi kemungkinan dinamika yang terjadi,” tambah Erry.
Tidak
lupa Erry berpesan untuk memanfaatkan lembaga-lembaga strategis yang
ada di lingkungan masyarakat untuk mendongkrak tingkat partisipasi
pemilih serta bersama-sama menjaga kekondusifan ditengah-tengah
masyarakat dan sebagainya demi kelancaran pelaksanaan pilkada serentak
di Sumut.
Sementara
Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Soedarmo mengatakan,
Sumut merupakan provinsi yang paling banyak menggelar Pilkada serentak
pada 9 Desember 2015 mendatang. Seiring dengan itu, potensi konflik juga
cukup besar. Untuk itu, Pemerintah Daerah harus bekerja ekstra keras
guna meminimalisasi konflik Pilkada nantinya.
“Kami
berharap para Gubernur, Bupati dan Walikota memiliki peras strategis
dalam melancarkan Pilkada serentak. Harus bertanggungjawab menciptakan
stabilitas keamanan. Tentu hal ini harus mendapat dukungan penuh dari
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah,” ujar Soedarmo.
Soedarmo
juga berharap seluruh stakeholder pemerintah dan penyelenggara pemilu
(KPU dan Bawaslu), parpol, TNI, Polri dan masyarakat bersinergi dalam
melancarkan pelaksanaan Pilkada di Sumut.
“Apaprat
juga harus menjaga netralitas, begitu juga jajaran aparat keamanan
untuk mengedepankan fungsi deteksi dini dan pencegahan dini guna
mendukung stabilitas daerah,” harap Soedarmo.
Kepala
Badan Kesbangpol Linmas Sumut, Drs H Eddy Syofian, M.AP melaporkan,
Rakor Pemantapan Pilkada dihadiri lebih kurang 300 peserta dari kepala
daerah 23 Kabupaten/Kota se-Sumut, jajaran FKPD Kabupaten/Kota, Pimpinan
SKPD terkait, Kepala Kesbangpol Kabupaten/Kota, Kepala Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten/Kota, Ketua KPU dan Ketua Panwaslu
Kabupaten/Kota.
“Rakor
ini menghadirkan narasumber Pangdam I/BB, Kapoldasu, Kajatisu, Ketua
KPU Sumut, Ketua Bawaslu Provsu dan Dirjen Politik dan Pemerintahan
Umum,” jelas Eddy.
Eddy
menyatakan, tujuan utama Rakor Pemantapan Pilkada adalah untuk
menyatukan visi yang sama dalam menyukseskan Pilkada serentak, baik
pemerintah daerah, aparat keamanan, aparat penegak hukum baik
penyelenggara pemilu, menegakkan ketentuan dan peraturan secara murni
dan konsekuen sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi masing-masing,
mengkoordinasikan dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi kemungkinan
yang akan timbul yang akan mengganggu jalannya pilkada dan
mengoptimalkan bantuan termasuk pengamanan sampai tingkat TPS untuk
mencegah terjadinya gangguan dan konflik sosial yang mungkin timbul pada
pelaksanaan Pilkada.
“Rakor kali ini mengusung tema Optimalisasi pengamanan dan pencegahan gangguan konflik sosial,” tutup Eddy. (red)
Posting Komentar
Posting Komentar