0
LABURA | GLOBAL SUMUT-Kinerja Distrik Manager DELAB 3 Aek Nabara Kab. Labuhan Batu Raya SUMUT semakin menjadi sorotan berbagai elemen dalam menaungi beberapa kebun komoditi karet dan sawit .

Pasalnya’ hampir di seluruh areal beberapa kebun yang dikelola para Manager kebun kondisi areal dan tanaman baik tanaman jenis karet dan sawit, atau disebut  Jenis tanaman belum menghasilkan (TBM) maupun tanaman menghasilkan (TM) hampir di seluruh Block Areal kondisinya sangat memprihatinkan terhadap kesehatan dan masa depan tanaman Perusahaan negara ini.

Kuatnya Indikasi Korupsi di perkebunan negara ini sudah cukup lama berjalan dampak kinerja . Satuan TIM pemeriksa internal (S.Pi) utusan kandir dinilai tidak pernah serius dalam melakukan pemeriksaan lapangan bahkan hasil kinerja tim tanpa ada temuan yang berarti untuk di tindak lanjuti. 

Kuat dugaan telah terjadi kesepakatan terselubung atau kong kalikong dalam menutup – nutupi jika ada hasil temuan, bahkan terkait beberapa laporan lembaga atas temuan belum sekali pun di berikan sanksi atau tindakan yang tegas bagi para pelaku yang melibatkan orang dalam. Seperti permainan ton an pupuk pukalet di lokasi pemupukan areal kebun L.Haji ‘belum lagi masalah permainan buah yang melibatkan orang dalam dan pihak rekanan transportasi pada kejadian beberapa waktu lalu’. Meski telah di turunkan papam dirut bermarga Simamora ke lokasi kebun terkait.

Hasil investigasi beberapa kebun yang dihimpun menemukan ‘buruknya kondisi areal dan merajalelanya gulma-gulma’ akibat indikasi permainan manipulasi Rotasi perawatan TBM dan TM -, Rusaknya ribuan batang kulit batang Sadapan akibat di deres asal-asalan bahkan banyak pohon yang menghasilkan telah mati kulit .Hal ini terjadi di sebabkan lemahnya kotrol.

Ironisnya  lagi terjadi besarnya dampak penerimaan karyawan deres oleh pihak kebun bukanlah diterima karena  hasil seleksi prestasi lebih condong adanya dugaan setoran upeti. Kondisi kerusakan ini dapat di tinjau di areal kebun Labuhan Haji dan Merbau Selatan Labura.

Belum lagi terdapat pembuatan Pelaksanaan proyek-proyek pembuatan Titi Dwiker Dan Box Culvert di kerjakan oleh Astaf kebun Labuhan Haji NGANTIO nanti yang hasilnya sudah banyak yang rompal dan cacat mutu.

Naifnya lagi , dalam pelaksanaan Tanaman Ulang (TU),selalu bermasalah dan berdampak pada nasib buruk tanaman akibat Mekanisme dan System pelaksanaan olah Tanaman Ulang ( TU ) selalu menyimpang dalam tahapan proses pelaksanaan aturan atas olah tanah perkebunan.

Seperti di lokasi areal kebun Merbau Selatan, Labuhan Haji dan M.Muda .  Naifnya lagi, tega-teganya Askep M.Muda, L.Tampubolon tahun 2013 lalu merangkap menjadi pemborong dengan melakukan pembuangan limbah tanaman karet tua di areal Tanaman Ulang (TU) yang berdampak menghancurkan masa depan tanaman. bahkan sosok Askep itu bernyali mengguakan fasilitas transportasi milik perusahaan 2 unit double……. BK 9686 LP dan BK 9677 CP dalam melaksanakan kegiatan ini serta menggunakan tenaga – tenaga karyawan kebun setempat.

Meskipun hal ini telah di sampaikan kepihak kebun berkali – kali namun tidak ada respon atau tindakan atas laporan yang di sampaikan. Mengakibatkan adanya tudingan beberapa elemen menilai karena adanya dugaan bagi hasil keuntungan bagi petinggi kebun atas indikasi modus – modus dalam melakukan aksi KKN.

Ketika hal ini akan di konfirmasi kepada para Manager kebun selalu tidak di respon akibat terbentur anutan ala Konolialisme yg masih kental di tubuh kebun.  Ketika hal temuan ini akan disampaikan kepada DISTRIK Manager di Kantor Aek Nabara beberapa waktu lalu satpam pos mengatakan petinggi kebun semua sudah pulang, saya hanya bisa menyampaikan pesan dari surat orang Bapak saja “ ungkap satpam.

Saat temuan ini kembali akan dikonfirmasikan kepada Manager PN III Kebun Labuhan Aji Plt. Ir. JG Paais  Kamis 06 /8 satpam bertugas mengatakan Manager sedang ada tamu APK lagi dinas luar nanti akan dikabari bila ada waktu mereka.

Mengomentari hal ini Sekjen LSM Investigation Coruption Watch Labura Munir Nasution di seketariatnya Jumat (07/8 ) mengatakan bahwa selayaknya para petinggi P.N III  harus transparansi, sebab hal ketertutupan informasi adalah telah melanggar UU keterbukaan informasi politik.

Pihak lembaga kami juga telah beberapa kali melayangkan hasil temuan lapangan kebun tapi hingga hari ini belum ada klarifikasi satu surat pun yang kami terima, buruknya kondisi areal dan tanaman bukti berkelanjutannya permainan K.K.N yang sangat merugikan negara. Hal ini harus segera di sikapi pihak instansi penegak hukum dalam membongkar kasus permainan berjamaah di dalam Perusahaan Negara P.N III ini yang semakin mengkhawatirkan masa depannya, pergantian pimpinan kebun dalam waktu yang singkat adalah hal yang menjadi dilema bagi perusahaan atas rasa dampak negative bagi tanggung jawab dalam pengelolaan kebun yang mengakibatkan para manager bisa saling buang bola panas atas buruknya kondisi areal dan tanaman papar M.Nst Serius (Tan)

Posting Komentar

Top