Stasiun Pengisian Bahan Bakar Untuk Nelayan (SPBN) AKR
Kelurahan Nelayan Indah di Duga “Diselewengkan Ke Mafia BBM”
|
BELAWAN
| GLOBAL SUMUT-Kadistanla Medan Ahyar yang bersetatus tersangka terkait
kasus korupsi APBD Medan Tahun Anggaran 2014 kembali buat ulah. Ahyar
rekomendasikan 100-an bot fiktif untuk mendapatkan minyak AKR di
Kelurahan Nelayan Indah. Rabu (5/8/2015).
informasi
yang dihimpun globalsumut di lapangan, sebelumnya permohonan 100-an bot
fiktif tersebut diajukan salah satu koperasi ke Distanla Medan untuk
mendapatkan minyak AKR di Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan, 100-an
bot itu entah dimana keberadaan fisiknya dan tidak sesuai dengan yang
tertuang dalam permohonan.
Ahyar
yang kasus korupsinya sedang berjalan di Pengadilan Medan itu utus tim
ferivikasi diantaranya Koko (mantan kasus korupsi-red), Daulay, Bambang,
dan Dodi. Sepertinya ada persekongkolan jahat hingga Ahyar nekat
keluarkan surat bot fiktif.
Menanggapi
masalah itu, ketua LSM Berastu Anak Negeri Indonesia Abdurrahman di
ruang kerjanya, Rabu (5/8/2015) menyayangkan tindakan Kadistanla Medan.
Rahman minta Ahyar lakukan cek ulang fisik bot dan tinjau peruntukannya.
“Kami ingatkan agar Ahyar segera lakukan peninjauan ulang atas surat
bot yang sudah dikeluarkannya, ini menyangkut minyak subsidi yang
berpotensi merugikan Negara. Kami kira Ahyar sudah cukup dapat pelajaran
dari kasus korupsi yang menjeratnya yang sekarang ini sedang berjalan,
jangan sampai kami lakukan unjukrasa dan melaporkannya ke tingkat yang
lebih tinggi di Jakarta. Kami berharap agar Ahyar yang sekarang menjadi
tahanan kota itu tidak lagi buat ulah”. Kata Rahman.
Kadistanla
Medan Ahyar ketika dikonfirmasi melalui telephon selularnya tidak
berhasil. Telephon genggam yang sering digunakannya mendadak tidak
aktif. Sementara salah satu tim Ferivikasi yang juga mantan tersangka
kasus korupsi Koko melalui telephon selularnya merasa kaget. Tau sedang
dikonfirmasi, Koko mendadak rapat. “Aduh pak, nanti saya tanyakan dulu
sama teman-teman yang lain, soalnya bukan saya aja tim, maaf ya pak,
kami sedang rapat”. Elak Koko. (din/bu).
Posting Komentar
Posting Komentar