GLOBAL
SUMUT.COM - Untuk mencegah tawuran di Tahun Pelajaran Baru 2015,
Kapolres Metro jakarta Selatan, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat melakukan
silaturahmi dan arahan kepada Kepala Sekolah SLTA dan SLTP Se-Jakarta
Selatan, Rabu (5/8/2015).
Bertempat
di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kapolres meminta kepada pihak
sekolah dan keluarga siswa untuk menjaga agar di tahun ajaran baru ini
anak-anak yang bersekolah di Jakarta Selatan bisa bebas dari tawuran.
Sejauh
ini, kata Kapolres, polisi telah melakukan upaya preemtiv yakni
pencegahan niat pelajar yang akan tawuran. Karena mencegah lebih baik
dari pada harus mengobati atau memperbaiki. "Untuk itu sebisa mungkin
kita harus bersama-sama bekerjasama agar para siswa tidak memiliki niat
untuk tawuran" ujar Kapolres.
Kemudian,
lanjut kapolres, ada juga upaya Preventif. Upaya ini adalah untuk
menghilangkan kesempatan para pelajar yang akan melakukan tawuran. Salah
satu upaya tersebut ialah dengan melakukan patroli polisi dan
membubarkan setiap ada kerumumanan pelajar yang diduga akan tawuran.
Menurut
Kapolres, untuk kegiatan preventif ini, polisi meminta kerjasama dengan
banyak pihak. Mulai dari guru-guru, komite sekolah serta masyarakat.
Guru-guru diharapkan melaporkan ke polisi apabila melihat gelagat yang
mencurigakan. Sehingga nantinya guru-guru dan polisi melakukan patroli
bersama untuk mencegah aksi tawuran.
Kegiatan
selanjutnya adalah Represif atau tindakan. Upaya ini kita lakukan agar
memberikan efek jera kepada para siswa yang terlibat tawuran. Dimana
dalam upaya ini polisi juga meminta bantuan kepada pihak sekolah.
Terutama hukuman kepada siswa yang tertangkap polisi karena tawuran.
"Guru harus berani memberikan sanksi tegas bila perlu ada upaya berupa
pengeluaran kepada mereka yang terlibat tawuran," kata Kapolres.
Aksi
tawuran pelajar harus sedemikian rupa dicegah, agar generasi bangsa
bisa terselamatkan. Apa jadinya apabila siswa yang juga generasi
pengganti kita selalu terlibat tawuran.
Kapolres
mengaku, di wilayah Jakarta Selatan ini, apabila terjadi tawuran selalu
menjadi perhatian publik, bahkan menjadi isu nasional.
Menurut
Kapolres, selama tiga tahun menjabat sebagai Kapolres, ada sekitar 4
siswa yang meninggal akibat tawuran antar pelajar di Jakarta Selatan.
Bahkan tawuran saat ini seperti wabah dimina begitu satu terjadi maka
akan terus terjadi.
Dewasa
ini tawuran kini bisa disebabkan oleh banyak hal. Beberpaa waktu lalu,
polisi berhasil mengungkap kasus tawuran yang disebabkan dari website.
Dimana para pelajar sebelumnya akan ejek-ejekan dalam situs tersebut
kemudian akan diumumkan oleh opratur situs, setelah itu para pelajar
akan tawuran di lokasi yang telah disepakati. Iironisnya tidak jarang
siswa yang tawuran bukan berasal dari sekolah di Jakarta selatan. Namun,
wilayah Jakarta Selatan hanya dijadikan sebagai lokasi ajang tawuran.
Untuk
itu, polisi meminta bantuan dan kerjasamanya agar guru, komite sekolah
segera mungkin melaporkan apabila ada sesauatu hal yang mencurigakan.
Serta guru diharpkan mengajak polisi agar bisa sama-sama mencegah aksi
kejahatan di dunia pendidikan. Bukan hanya tawuran namun juga kejahatan
lainnya yang terjadi dalam dunia pendidikan.
Sumber Bid Humas Polda Metro Jaya
Posting Komentar
Posting Komentar