MEDAN
| GLOBAL SUMUT-PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I
sebagai BUMN yang bergerak di jasa kepelabuhanan terus menerus melakukan
pengembangan dan improvement yang berkelanjutan baik itu fasilitas
maupun peralatan yang bertujuan dalam rangka memberikan peningkatan
pelayanan kepada pengguna jasa. Hal ini ditandai dengan didatangkannya
peralatan berupa Harbour Mobile Crane (HMC) yang akan melengkapi
kesiapan fasilitas dan peralatan di pelabuhan Malahayati yang berada di
ujung pulau Sumatera yaitu Banda Aceh.
Harbour
Mobile Crane (HMC) atau alat angkut bongkar muat petikemas tersebut
tiba di pelabuhan Malahayati, Banda Aceh pada hari Sabtu (20/6), setelah
menempuh perjalanan laut lebih kurang 1 (satu) bulan dari Port Of
Rotterdam Belanda, dengan diangkut oleh MV BBC PERU Flag Antigua and
Barbuda. Kedatangan alat tersebut disambut oleh GM Malahayati Capt. Al
Abrar dan juga dihadiri oleh Pejabat dari Dinas Perhubungan Informasi
dan Telekomunikasi Aceh, Pejabat Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Malahayati serta dari Instansi Bea dan Cukai Banda Aceh.
“Dengan
kedatangan alat bongkar muat ini, diharapkan para pelaku bisnis,
pengusaha dan pengguna jasa kepelabuhanan dapat menggunakan pelabuhan
ini ditambah lagi dukungan Pemerintah setempat sangat besar karena akan
memperkecil biaya logistik dan pada gilirannya biaya menjadi murah
sehingga daya beli masyarakat bisa meningkat,“ ujar General Manager
Pelabuhan Malahayati, Capt. Al Abrar.
Ditambahkannya
bahwa “Selama ini pasokan barang dari dan untuk sekitar wilayah Banda
Aceh (Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya dan Aceh Besar) dipasok dari
pelabuhan Belawan, sementara kebutuhannya sangat tinggi lebih kurang
antara 1.500-2.000 box petikemas per bulannya, dengan komoditi bahan
sembako dan alat bangunan. Dan saat ini pelabuhan Malahayati siap untuk
melayani hal tersebut” jelas Abrar.
“Sementara
Perusahaan Pelayaran juga sudah ada yang siap untuk melayani Pola
Trayek Operasional Malahayati–Belawan-Tanjung Priok atau sebaliknya,
sedangkan Komoditi barang yang dibawa dari Pelabuhan Malahayati keluar
berupa Semen. Ada 2 (dua) Perusahaan Semen yaitu PT Semen Padang (Semen
Indonesia) dan PT. Lafarge Cement Indonesia (LCI) dan juga barang
–barang kerajinan dan hasil pertanian dan perkebunan rakyat. Dan
perhatian dari Pemerintah Aceh sangat besar dalam mendukung kemajuan
pelabuhan Malahayati ini, mengingat Kawasan Industri Aceh yang
berdekatan lokasinya dalam waktu dekat ini akan juga diresmikan“ tambah
Abrar.
HMC
dengan kapasitas daya angkut 80 Ton tersebut selanjutnya akan
dilaksanakan Proses Perakitan, Assembling dan Commisioning Test lebih
kurang memakan waktu 1 bulan. Diperkiran tanggal 1 Agustus 2015,
peralatan tersebut siap untuk dioperasikan.
Sementara
ACS Humas Pelindo I, M. Eriansyah sabtu (20/6/2015) di Kantor Pusat
Pelindo I Jl. Krakatau Ujung No.100 Medan mengatakan “bahwa ini
merupakan wujud keseriusan dari Pelindo I dalam pengembangan pelabuhan
Malahayati tersebut dan sebagai bagian dari upaya mendukung program Tol
Laut Pemerintah yang berfokus pada pengembangan jaringan maritim
nasional, dengan peningkatan kapasitas infrastruktur Pelabuhan yang
bertujuan untuk membuat layanan logistik yang efisien dan kompetitif
sehingga menghasilkan peningkatan daya saing nasional. Dan Pelabuhan
Malahayati tersebut juga merupakan bagian dari 24 Pelabuhan yang
ditetapkan Pemerintah pada tahun ini untuk dikembangkan dalam mendukung
program Tol laut Pemerintah,” kata Eriansyah.(Abu)
Posting Komentar
Posting Komentar