MEDAN | GLOBAL SUMUT-Anggota
Komisi D DPRD Sumut Leonard Samosir, SH mengaku kecewa atas lemahnya
koordinasi antara Kantor Syahbadar Belawan dengan PT Pelindo (Pelabuhan
Indonesia) I Belawan, sehingga terminal baru penumpang yang sudah
selesai dikerjakan berbiaya Rp10 miliar tidak dapat difungsikan, karena
belum dikeluarkan Syahbandar izin pelayaran untuk kapal-kapal
penumpang.
Informasi
yang dihimpun Media ini, Hal itu diungkapkan Leonard Samosir kepada
wartawan, Minggu (14/6) di Medan menanggapi persoalan terminal baru
penumpang di Gudang Merah Belawan yang sampai saat ini belum juga
dioperasikan, akibat belum ada izinnya, padahal pembangunannya sudah
selesai dikerjakan.
Leonard
Samosir mengatakanterminal baru untuk penumpang kapal laut di Belawan
dibangun PT Pelindo I dengan biaya Rp10 miliar lebih. Terminal itu
dibangun sebagai pengganti terminal penumpang yang selama ini berada di
Ujung Baru Belawan.
Menurut
politisi Partai Golkar ini, terminal penumpang baru itu dibangun karena
selama ini terminal penumpang di Ujung Baru dinilai telah kumuh dan
kurang nyaman. Sementara terminal baru dikonsep layaknya pelayanan
Bandara, dengan daya tampung sekitar 3.000 orang. ‘’Tapi, walau sudah
selesai, terminal itu belum juga dioperasikan, karena izin belum keluar.
Ini kan aneh. Berarti kurang koordinasi ’’ kata Leonard.
Sebagai
anggota Komisi D yang salah satu bidang tugasnya menyangkut pembangunan
dan perhubungan, Leonard Samosir, mengaku sudah pernah mempertanyakan
masalah ini kepada Kepala Kantor Syahbandar Utama Belawan.
Pihak
Syahbandar, kata Leonard, mengakui mereka belum memberikan izin
pelayaran kepada kapal-kapal penumpang. Alasannya, kapal tidak bisa
sandar di Dermaga Gudang Merah, karena di kawasan itu ada bangkai kapal
yang tenggelam dan belum diangkat,“ Ini menunjukkan kalau koordinasi
antara PT Pelindo I dengan Kantor Syahbandar sangat lemah. Tidak
mungkin keberadaan kapal yang tenggelam itu tidak diketahui dari awal.
Tapi tiba-tiba muncul masalah. Persoalan ini harus segera dibahas
secara bersama, agar pelabuhan “raksasa” itu bisa segera
dioperasionalkan ’’ Tambah anggota dewan Dapil Dairi, Karo dan Pakpak
Bharat ini.
Komisi
D DPRD Sumut, menurut Leonard, akan menindaklanjuti persoalan ini
dengan mengundang pihak terkait untuk melakukan klarifikasi terhadap
persoalan yang sebenarnya,“ Jika memang benar ada bangkai kapal di
kawasan itu, apa langkah yang harus ditempuh, agar Terminal Penumpang
baru itu dapat dioperasionalkan ” katanya.
Ditambahkan
Leonard, lembaga legislatif sangat berharap setiap pelaksanaan
pembangunan yang dilakukan harus berjalan sesuai dengan rencana,
sekalipun anggaran untuk pembangunannya menggunakan dana APBN, bukan
APBD Sumut,‘ ’Jika benar apa yang diucapkan pihak Syahbandar kepada saya
tentang adanya kapal tenggelam, ini sangat luar biasa. Artinya sejak
awal pembangunan dermaga itu benar-benar tidak ada koordinasi.
Masing-masing instansi jalan sendiri-sendiri. Hal ini jelas sangat
merugikan Negara serta mengjambat pelayanan kepada masyarakat ’’
katanya.(red).
Posting Komentar
Posting Komentar