0
MEDAN | GLOBAL SUMUTBulan suci Ramadhan adalah menjadi momentum untuk meningkatkan prestasi dan kinerja. Meski jam kerja di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dikurangi, namun kinerja dan prestasi jangan dikurangi melainkan harus ditingkatkan.

Demikian yang disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho ST MSi pada acara pengajian majelis Sumut Bangkit, peringatan isra' mi'raj dan menyambut bulan suci ramadhan 1436 H di Masjid Agung Medan, Senin (15/6), yang dihadiri ratusan jamaah berasal dari Pemrov Sumut, Pemko Medan, TNI/Polri, Instansi, BUMN dan BUMD dan masyarakat.

Hadir dalam kesempatan Ketua PKK Provsu, Hj Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho, Sekdaprovsu H Hasban Ritonga SH, Kajati Sumut M Yusni SH MH, Mewakili Pangdam I/BB, Mewakili Kapolda Sumut, mewakili Pangkosek Hanudnas III Medan dan Mewakili Danlantamal I Belawan.

Hadir juga Walikota Medan Dzulmi Eldin juga para asisten, staf ahli Gubsu dan sejumlah SKPD Pemprovsu.

 "Sudah terasa suasana ramadhan, dan sebentar lagi ramadhan akan datang dan bulan ramadhan idealnya menjadi momentum untuk meningkatkan capaian prestasi dan kinerja," harapnya.

Lebih lanjut Gubsu juga menjelaskan bahwa bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) maka aturan jam kerja bagai PNS diatur oleh Menteri Pendayagunan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

"Ada aturan khusus jam kerja pada Bulan suci Ramadhan direduksi atau dikurang," ujarnya.

Untuk Jajaran Pemprovsu, jam kerja yang biasanya masuk pukul 07.30 WIB maka selama ramadhan masuk pukul 08.00 WIB.

 "Ini semua rasa penghormatan pada kaum muslimin agar bisa memaksimalkan pelaksaan Ramadhan. Walau demikian, jam kerja boleh direduksi, akan tetapi tetapi kinerja tidak boleh direduksi," tegasnya.

Justru, lanjut Gubsu bahwa bulan ramadhan identik dari prestasi, kesuksesan, keberhasilan, bukan pengurangan kinerja.

"Ramadhan tidak boleh menjadi alasan pegurangan kinerja tapi bulan peningkatan prestasi dan peningkatan kinerja," harap Gubsu.

Dalam acara acara pengajian majelis Sumut Bangkit, peringatan isra' mi'raj dan menyambut bulan suci ramadhan 1436 H bersama Pemrovsu Pemko Medan, TNI/Polri, Instansi, BUMN, BUMD dan Masyarakat juga diisi dengan pembacaan ayat suci Al Quran dan tausiah agama dengan penceramah Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) KH Ahmad Satori Ismail.

Dalam ceramahnya diungkapkan, bahwa manusia hidup pasti banyak permasalahan dan problema. Karena semakain imannya tinggi dan semakain ketaqwaan memuncak maka problematikanya semakin banyak.

"Tidak ada orang yang tidak ada problem. Kalau mengaku tidak ada, itu adalah pura-pura. " Ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, ibadah puasa sangatlah penting karena dengan ibadah puasa kita dapat meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Puasa adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT yakni dengan cara menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

 "Puasa adalah salah satu cara terefektif untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Pada saat berpuasa kita harus menahan segala hawa nafsu kita. Jadi, jika kita fokus terhadap puasa kita, kita akan terdorong untuk menghindari hal-hal yang dilarang oleh-Nya," katanya.

Puasa juga dijadikan latihan untuk memperbaiki sikap kita. Jika kita melatihnya dengan serius, dan banyak berdo'a pada Allah, sikap kita sewaktu puasa akan terbawa ke kehidupan sehari-hari.

 Karena jika kita berhasil memperbaiki sikap kita menjadi berakhlak karimah, kita sudah maju selangkah untuk semakin dekat dengan-Nya.

Pengajian Majelis Sumut Bangkit, Peringatan Isra' Mi'raj dan Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1436 H Bersama Pemko Meda, TNI/Polri, Instansi, BUMN, BUMD dan Masyarakat digelar usai salat Ashar berjamaah kemudian dilanjutkan dengan tausiah agama oleh KH Ahmad Satori Ismail.

Setelah masuk waktu Magrib, para jamaah juga melakukan salat magrib berjamaah dan panitia juga menyiapkan menu makan malam bersama dalam rangka punggahan dengan menu rakyat yakni Martabak, sate dan bakso dan lainya. Panitia menyiapkan hidangan di halaman mesjid yang dapat dinikmati oleh segenap hadirin.(red)

Posting Komentar

Top