MEDAN
| GLOBAL SUMUT -Festival kuda kepang yang dibuka secara resmi oleh
Walikota Medan melalui Camat Medan Marelan Parlindungan Nasution di
lapangan jalan Baru A.Sani Muthalib Kelurahan Terjun Kec. Medan Marelan,
Lebih baik mabuk kuda kepang ketimbang mabuk narkoba, begitu salah satu
tema yang disampaikan kelompok Paguyuban Jawa yang tergabung dalam
Forum Komunikasi Warga Jaya (FKWJ.
Informasi
yang dihimpun Media ini, Peserta festival yang turut mengikuti acara
yang dibuka sejak Minggu (07/06/2015) tersebut masing-masing group kuda
kepang Joyo Lestari asal Jalan Pasar 2 Marelan, Turonggo Anugrah asal
Gang Volly Jalan Rahmabuddin Marelan dan Turonggo Mekar Sari Budoyo asal
Kelurahan Paya Pasir Marelan.
Selain
mengelar kegiatan Festival kuda kepang sekaligus dilaksanakan kegiatan
peletakan batu pertama kantor FKWJ Kecamatan Medan Marelan yang diketuai
oleh Suriono.Turut hadir dalam acara tersebut Ketua DPP.FKWJ Djamin
Sumitro dan Ketua DPD.FKWJ Sumut GA.Purwanto, Lurah Terjun H.Azwar serta
para anggota dan pengurus maupun masyarakat setempat.
Dalam
sambutannya, Ketua DPD.FKWJ Sumut GA.Purwanto mengatakan, mendukung
penuh digelarnya acara tersebut guna turut melestarikan budaya jawa.
Camat
Medan Marelan Parlindungan Nasution menambahkan, mayoritas warga di
Marelan memang bersuku Jawa, untuk itulah kegiatan pelestarian seni
budaya ini sangat penting dilestarikan.
Bahkan
di negera maju sekalipun kebudayaan kerap dipakai seperti di negara
Inggris yang sudah maju dan modren namun pihak kerajaan Inggris masih
mau menaiki kereta kencana untuk berpawai.
Tak
hanya seni budaya jawa melainkan seni budaya suku lainnya yang ada di
Indonesia seharusnya tetap dilestarikan sehingga anak cucu kita
mendatang tak melupakan seni budaya dari para nenek moyangnya.Ujar Camat
singkat sembari membuka kegiatan festival serta secara simbolis
memberikan kuda kepang kepada pengurus FKWJ.
Kegiatan
festival tersebut juga mengambil tema, mari kita lestarikan kesenian
dan kebudayaan jawa demi persatuan dan kesatuan bangsa dengan motto
tumbuh sebelum patah berganti sebelum hilang," Sak Iyek Sak Eko kapti,
Sak Iyek sak eko proyo yang artinya satu hati satu pendapat dan satu
tujuan serta lebih baik mabok kuda kepang ketimbang mabok narkoba
".(red).
Posting Komentar
Posting Komentar