“Banjir
seperti ini bukan kali yang pertama pak, sejak puluhan tahun 3 sekolah
ini sudah jadi langganan banjir tapi tak ada perhatian. Kami guru-guru
di sini sudah bolak balik mengajukan permohonan agar ke 3 sekolah dasar
ini diperhatikan. Rasanya kami sudah tak tahan mengajar dengan di atas
air seperti ini”.
Demikian
keluhan guru yang mengajar di salah satu sekolah dasar yang terendam
banjir saat ditemui globalsumut di pinggiran jalan (hendak pulang-red).
Selasa (26/5/2015).
Pantauan
globalsumut di lapangan, 3 sekolah dasar negeri itu berada diantara
bangunan gedung-gedung bertingkat (ruko-red). Tatanan gedung hingga ke
belakang sekolah tak lagi ikuti master plant alias amburadol, drainase
di daerah itu juga sangat buruk. Akibatnya ke 3 bangunan sekolah dasar
negeri tersebut mengalami penurunan dan jadi wadah air ketika hujan.
Kondisi
seperti itu sudah sejak lama (20 tahun-red), anehnya tak satupun
anggota DPRD Medan khususnya Daerah Pe,ilihan V (Medan Utara-red) ambil
peduli. Begitupun Walikota Medan, seakan membiarkan 900-an siswa/i
sekolah dasar menimba ilmu di atas air hujan yang menggenangi kelas
mereka.
Jauh
hari sebelumnya, guru-guru bersama wali murid dan komite sekolah sudah
melayangkan surat permohonan ke Walikota Medan dan DPRD Medan. Bahkan
permohonan yang sama berulang kali diajukan, namun hasilnya hampa.
Walikota
Medan Zulmi Eldin ketika dikonfirmasi globalsumut, Selasa (26/5/2015)
berjanji akan benahi tanggul di Kelurahan Nelayan Indah yang diyakini
menjadi sumber banjir. “Tahun 2016 nanti kita akan benahi tanggul di
Kelurahan Nelayan Indah yang merupakan penyebab banjir di sekolah
tersebut”. Kata Eldin.
Eldin
yang tak mengetahui lokasi sekolah (Jarak ke 3 gedung SD Negeri yang
terendam banjir dengan Tanggul di Nelayan indah 2 km-red) ngaku banjir
itu akibat luapan air yang melewati tanggul. Padahal ke 3 SD Negeri
(060992, 060951, dan 060952-red) terendam banjir akibat curahan hujan
dan drainase yang buruk, bukan luapan air pasang. (mn/bu).
Posting Komentar
Posting Komentar