BELAWAN
| GLOBAL SUMUT - Pasca meledaknya Dok galangan kapal milik PT Waruna
Nusa Sentana (WNS) yang mendadak meledak hingga mengakibatkan 3 pekerja
tewas hinggakini masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban,
betapa tidak korban umumnya merupakan tulang punggung bagi keluarganya
serta memiliki isteri dan anak-anak yang masih kecil.Rabu (15/04/2015).
Untuk itulah, Johan Arifin selaku Lawyer terkemuka di Belawan berharap kepada pihak kepolisian agar mampu mengusut tuntas kejadian tersebut yang diduga kerap terjadi di perusahaan dok kapal tersebut.
"Kita mendesak pihak pemilik dok PT Waruna bertanggungjawab penuh terhadap keluarga korban dengan memberikan santunan yang layak, bahkan kita siap menjadi lawyer bagi keluarga korban bila dibutuhkan,"cetus Johan yang juga dikenal selaku Ketua Partai Nasdem Kecamatan Medan Belawan tersebut saat berada di Mapolres Pelabuhan Belawan.
Sebagaimana diketahui, 3 pekerja yang tewas tersebut yaitu, Suharto (55) warga Jalan Gaperta Ujung, Gang Imam, Medan Helvetia, Minarto (33) warga Gang Kambing, Medan Marelan dan Martin (35) warga Komplek TKBM, Kelurahan Sei Mati, Medan Labuhan.
keterangan yang diterima dari sejumlah sumber para pekerja di PT Waruna pada Selasa (14/04/2015) menyebutkan, kejadian ledakkan yang mengeluarkan suara yang keras bagai bom tersebut diketahui Senin sore (13/04/2015) saat itu ketiga pekerja berada di KM.Paluh Sipat milik Pertamina yang sedang naik dok, ironisnya mayat korban sempat diangkat pakai kren dalam kegiatan pengevakuasian.
Ketika itu ketiga korban yang bekerja lembur hingga malam itu hendak naik masuk melalui dari kamar mesin guna melakukan pengecetan kapal, akantetapi belum lagi sampai diatas kapal mendadak suara ledakan muncul Duarrr....ketiga pekerja kapal pun terkapar bersimbah darah sedangkan seorang karyawan kapal KM Paluh Sipat turut terluka parah.
Malam itu ketiga jenazah korban langsung dilarikan ke rumah sakit Pirngadi Medan untuk divisum sedangkan seorang pekerja lainnya masih dirawat di rumah sakit yang masih dirahasiakan.(red).
Untuk itulah, Johan Arifin selaku Lawyer terkemuka di Belawan berharap kepada pihak kepolisian agar mampu mengusut tuntas kejadian tersebut yang diduga kerap terjadi di perusahaan dok kapal tersebut.
"Kita mendesak pihak pemilik dok PT Waruna bertanggungjawab penuh terhadap keluarga korban dengan memberikan santunan yang layak, bahkan kita siap menjadi lawyer bagi keluarga korban bila dibutuhkan,"cetus Johan yang juga dikenal selaku Ketua Partai Nasdem Kecamatan Medan Belawan tersebut saat berada di Mapolres Pelabuhan Belawan.
Sebagaimana diketahui, 3 pekerja yang tewas tersebut yaitu, Suharto (55) warga Jalan Gaperta Ujung, Gang Imam, Medan Helvetia, Minarto (33) warga Gang Kambing, Medan Marelan dan Martin (35) warga Komplek TKBM, Kelurahan Sei Mati, Medan Labuhan.
keterangan yang diterima dari sejumlah sumber para pekerja di PT Waruna pada Selasa (14/04/2015) menyebutkan, kejadian ledakkan yang mengeluarkan suara yang keras bagai bom tersebut diketahui Senin sore (13/04/2015) saat itu ketiga pekerja berada di KM.Paluh Sipat milik Pertamina yang sedang naik dok, ironisnya mayat korban sempat diangkat pakai kren dalam kegiatan pengevakuasian.
Ketika itu ketiga korban yang bekerja lembur hingga malam itu hendak naik masuk melalui dari kamar mesin guna melakukan pengecetan kapal, akantetapi belum lagi sampai diatas kapal mendadak suara ledakan muncul Duarrr....ketiga pekerja kapal pun terkapar bersimbah darah sedangkan seorang karyawan kapal KM Paluh Sipat turut terluka parah.
Malam itu ketiga jenazah korban langsung dilarikan ke rumah sakit Pirngadi Medan untuk divisum sedangkan seorang pekerja lainnya masih dirawat di rumah sakit yang masih dirahasiakan.(red).
Posting Komentar
Posting Komentar