LABURA | GLOBAL SUMUT-Diambang
waktu akhir jabatan atau pengunduran diri, sepatutnya H.Khairudin Syah
sitorus SE Bupati Labura jangan lagi mengulur waktu atas keinginan para
nelayan pesisir pantai tanjung leidong dan kp masjid yang semakin
terhimpit perekonomiannya,meminta agar segera mencopot jabatan
kadistanla ir.Aunillah yang di nilai tak mempunyai program dan tidak
berkeinginan untuk berpihak kepada nelayan tradisionil yang makin
terjepit Akibat kedinasan tersebut berjalan hanya sebatas mengintai
dan mengolah anggaran APBD dan di tuding sekedar mengeruk melalui
kesempatan mumpung lagi menjabat tampa ada program keseimbangan hingga
tindakan di lapangan sangat nihil.
Jika
tidak ingin para nelayan lebih terprovokasi oleh pihak-pihak yang
memanfaatkan kesempatan, akibat makin merajalelanya pukat trawl, pukat
hela dua tetap beroperasi tanpa mengantongi izin apapun bahkan diskanla
sengaja melakukan pembiaran telah terindikasi memakan suap bulanan,
untuk menyikapi hal ini Bupati harus lebih tegas dengan mengedepankan
kepentingan nasib nelayannya segeralah menggantikan jabatan kadis
Aunillah dengan sosok yang pantas dan memiliki spesifikasi ke ahlian
atas potensi kelautan labura.
Ketika
hal ini dikonfirmasikan kepada kadis waktu lalu di kantornya mengakan,
untuk tahun 2015 ini belum satupunpengusaha pukat traw yang mengurus
izin.masalah pengawasan nanti akan kita usulkan dari dinas ini.
Mengomentari
ketua AWDI Labura Saifuddin sitorus bersama humas PNTI Labura Idris a.b
senada, kita harapkan Bapak Bupati lebih merespon di lema yang saat ini
terjadi bagi para nelayan disini, sejak dinas terkait di jabat oleh
ir.aunillah, terlalu banyak keluhan nelayan yang tak teratasi bahkan
mereka terabaikan. memang ada bantuan-bantuannya berskala kecil tapi
tidak menyentuh dan jauh azas manfaatnya. sangat mengherankan lagi, atas
bantuan 2 unit kapal dari APBN yang tak tau rimbanya menurut info kuat
keterlibatan kadis atas raibnya kapal tersebut.
Disini
berkisar 300 lebih pukat trawl yang beroperasi tanpa memiliki izin,
jelas mengganjal pemasukan dan peningkatan PAD Kabupaten Labura.ini
sangat merugikan daerah akibat unsur diskanla sengaja membiarkan hal
perizinan mungkin karena sudah ada main samping untuk perbulannya.
Untuk
ini, sekali lagi sebagai mewakili para nelayanyang mulai jenuh dan
kecewa atas sikap masa bodoh kadis kelautan sebaiknya bapak bupati kita
jangan terlalu mempertahankan ir Aunillah di posisi yang bukan
bidangnya.
Jelas
ia tidak pernah berniat nelayan sejahtera di lihat dari track record
nya selama ini bahkan inspektorat harus serius memeriksa penggunaan
anggarannya sejak tahun 2013 hingga kini yang mulai di ketahui
bermasalah.
Masalah
tindakan bagi temuan beberapa elemen atas beroperasinya secara ilegal
kapal pukat telah di sampaikan keinstansi terkait di pusat sebab ada
indikasi keterlibatan Diskanla, Syahbandar dan Pol Airut yang jadi biang
pembeckingan kepada pengusa-pengusaha illegal , papar si torus tegas.
(TAN)
Posting Komentar
tata bahasa penulisan artikelnya bro gak jelas, gunakan EYD agar nampak yang nulis ni berkualitas. Bacanya aja awakpening
Posting Komentar