BELAWAN | GLOBAL SUMUT-Akibat
minim ketersediaan pasokan ikan di luar negeri khususnya dari negara
asal Malaysia dan Thailand ditambah lagi naiknya Kurs Dollar menyebabkan
kegiatan impor ikan yang masuk ke Sumut Via Pelabuhan Belawan mengalami
penurunan hanya sekitar 9.011 ton saja bahkan hanya 9 importir yang
masih bertahan dimana tahun sebelumnya mencapai 14 importir.Selasa
(17/03/2015).
Data
yang diterima dari Kantor Stasiun Karantina Ikan Kelas II Belawan
menyebutkan, kesembilan importir yang masih bertahan melakukan kegiatan
importir ikan masing-masing PT ASSA mengimpor ikan dengan kuota sebanyak
400 Ton (400.000 Kg) yang sudah terealisasi sebanyak 387,571 ton sisa
12,429 ton.
PT.KSU
Indah Jaya jumlah kuota impor sebanyak 150,572 ton, terealisasi baru
133, 760 ton sisa 16,812 ton. CV.Soon Ho kuota ikan impor sebanyak
490,275 ton terealisasi baru 192,600 ton sisa 297,400 ton. CV.Selat
Malaka Frozen dengan jumlah kuota impor sebanyak 349,500 ton terealisasi
baru 250 ton, sisa 99,5 ton.
CV.Rezeki
Kita memiliki kuota ikan impor sebanyak 563,259 ton terealisasi 266,390
ton masih tersisa 296,869 ton, PT.Anugrah Alam jumlah kuota sebanyak
417,670 ton terealisasi 298,450 ton sisa 119,220 ton.PT Golden Cup
Seafood jumlah kuota sebanyak 175,345 terealisasi 161,745 bersisa 13,6
ton.
PT
Medan Tropical Channing jumlah kuota sebanyak 6450 ton baru teralisasi
108,077 ton sisa 6341,923 ton, PT Toba Surimi Industri kuota 6450 ton
terealisasi baru 108,077 ton masih bersisa 6341.923 ton. dan UD.Multi
Jaya Abadi jumlah kuota 9011,621 ton terealisasi baru 1798,593 ton sisa
7212,753 ton.
Kepala
Stasiun Karantina Ikan Kelas II Belawan, Felix Lumbantobing yang
ditemui di ruang kerjanya membenarkan adanya penurunan jumlah kuota ikan
impor bahkan jumlah importirnya, dari 14 importir kini tinggal 9
importir, ujarnya.
Jumlah
realisasi ikan impor pada tahun 2015 baru mencapai 1.798,593 ton dengan
rincian pada bulan Januari 2015 terealisasi sebanyak 778,310 ton
sedangkan bulan Februari 2015 terealisasi sebanyak 1020,283 ton, untuk
jenis impor ikan gembung (mackarel) tercatat hanya 2546 ton.
Kendati
importir telah memiliki izin impor dari pemerintah tegas Felix, namun
jika ikan impor tidak sehat maka pihaknya dengan tegas akan menolak ikan
tersebut dibongkar. Setiap ikan impor harus bebas dari bibit penyakit,
namun sampai saat ini kita belum ada menemukan ikan impor tersebut yang
tak sehat atau berformalin," Ungkap Felix mengakhiri.(M.Mangunsong)
Posting Komentar
Posting Komentar