MEDAN | GLOBAL SUMUT -
Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengapresiasi langkah DPRD
Sumut yang menggunakan hak bertanya kepada Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara terkait jalannya pemerintahan. Namun Gatot menilai mekanisme
konsultasi lebih elegan untuk bertanya dibandingkan dengan interpelasi.
Hal itu disampaikan Gatot di hadapan wartawan unit kerja Pemprov Sumut
dalam acara dialog bersama wartawan di rumah Dinas Gubernur, Kamis
(12/3) sore. Hadir Kepala Dinas Kominfo Sumut Jumsadi Damanik dan 25
wartawan media cetak dan elektronik.
Gatot
mencontohkan Komisi C DPRD Sumut yang memakai jalur rapat konsultasi
dengan Pemprovsu untuk mempertanyakan berbagai persoalan. Langkah itu
diharapkannya bisa diterapkan komisi lainnya di DPRD Sumut, jika memang
ada persoalan yang patut dipertanyakan tanpa harus menggunakan hak
interpelasi. "Saya apresiasi dengan langkah Komisi C yang melakukan
rapat konsultasi dengan kita beberapa waktu lalu. Mereka mempertanyakan
segala persoalan dan kita jawab. Hal ini saya kira lebih elegan
dibanding model interpelasi. Intinya kan sama," ucap Gubernur.
Menurut
Gatot, salah satu poin penting yang dihasilkan dalam rapat konsultasi
itu soal penetapan target pendapatan sejumlah BUMD Provsu. Selama ini,
BUMD ditetapkan berdasarkan asumsi untuk target sekian. Ternyata, sistem
itu kurang bagus.
Usulan
Komisi C ketika itu, kata Gatot, setiap BUMD tidak lagi dipatokkan
untuk target pendapatan lagi, akan tetapi, sistemnya akan seperti bagi
hasil setelah dilakukan rapat umum pemegang saham (RUPS). Setelah itu,
diperoleh data berapa sebenarnya pendapatan riil tahun berjalan, baru
dibagi berapa untuk pemasukan daerah, berapa untuk modal dan sisanya
untuk pengembangan usaha. "Karena, kalau dipatokkan dari awal sementara
pendapatannya belum jelas berapa, maka ada persoalan. Bisa jadi
pendapatn lebih atau berkurang," jelas Gatot.
Contoh
konkrit, sebut Gatot, pendapatan dari PT Perkebunan Provsu. Diakuinya,
banyak masukan dari profesional, sebenarnya pendapatan dari BUMD itu
bisa lebih maksimal lagi. "Bisa saja sebenarnya pendapatan dari
perusahaan itu lebih dari target yang sudah ditetapkan, atau sebaliknya
bisa juga minus," ucapnya.
Menurutnya
sistem yang dipakai Komisi C tersebut lebih tepat pada titik persoalan.
Penyelesaiannya masalah juga bisa lebih maksimal dilakukan antara
eksekutif dan legislatif. "Saya optimis interpelasi tak berlanjut,"
tegas Gatot lagi.
Sementara
acara diskusi Gubenur dengan 25 wartawan media cetak dan elektronik
selama 2 jam berlangsung santai bertempat di lapangan tenis. Diawali
dengan sholat ashar berjamaah yang diimami oleh Andre wartawan Jurnal
Asia dan dilanjutkan dengan diskusi sambil lesehan.
Gatot
yang bersiap main tenis waktu itu menjawab berbagai pertanyaan wartawan
terkait perkembangan terkini. Mulai dari wacana interpelasi, jabatan
kepala daerah yang memasuki jadwal pilkada, mutasi pejabat internal
Pemprov SUmut dan penganggaran. (Humas Pemprovsu)
Posting Komentar
Posting Komentar