LABURA | GLOBAL SUMUT-Camat
Kualuh Selatan Irwansyah Pohan dan seluruh kadesnya wajib menstabilkan
harga HET raskin Rp.1600/Kg bagi para penerima yang terdata sebagai
kelayakan hidup di garis kemiskinan . Tidak akan pernah bagus Kecamatan
Kualuh Selatan ini , bila terus menerus tampuk pimpinan pemerintah
Desan dan Kecamatan di pegang oleh oknum-oknum berwatak pemangsa rakyat
miskin seperti camat kualuh selatan Irwansyah Pohan daerahnya telah
menerima kucuran beras miskin untuk warganya sebanyak 60.198 Kg/bulan ,
di salurkan untuk para penerima usulan warga miskin.
Tapi hampir di setiap Desa harga ketetapan HET Rp. 1600/Kg hingga titik salur membengkak menjadi Rp.2000 s/d 2200/Kg.
Hal
ini terjadi akibat adanya unsur kecurangan para fungsional desa dan
kecamatan yang selalu berdalih uang administrasi , transfortasi dan uang
tetek bengek lainnya, kebernian penambahan harga ini terjadi kuat
indikasi adanya petunjuk dan perintah dari pada pemangku kekuasaan
kecamatan kualuh selatan .
Seperti
keluhan warga miskin desa tanjung pasir yang mendapat bantuan raskin
sejumlah 10.320 Kg oleh penerima 688 KK . Ada modus tekanan dalam
mendongkrak harga sebagai bentuk upeti dari petinggi desa dan kecamatan
yang terindikasi telah sepakat dalam mengeruk keuntungan di atas
penderitaan rakyat miskin mereka , mengakibatkan melambungnya harga
menjadi Rp.2000/Kg yang harus di bayar secara terpaksa para penerima
raskin.
Menginformasikan
dan menerangkan beberapa kadus dusun , di desa Tanjung Pasir kades
Julianto “ Memang benar harga di desa ini rata-rata naik dari harga
ketetapan HET pemerintah, hal ini adalah kebijakan desa mematokkan harga
Rp.1800/Kg , itu pun kami para kadus yang menjemputnya kekantor desa ,
untuk uang transfortasi dari dana APBD tidak ada kami terima menyebabkan
raskin sampai ke tangan penerima menjadi harga bisa melampaui
Rp.2000/Kg bahkan ada juga yang lebih dari itu harganya , semua
ketetapan ini tak paham kami, tanyakan saja ke sekdes atau kades .
Posting Komentar
Posting Komentar