BELAWAN | GLOBAL SUMUT - Program
ansuransi nelayan yang digelontorkan dengan anggaran biaya Rp 5 miliar
bagi 3000 nelayan diduga tak tepat sasaran bahkan dituding masih kabur.
Sebab
terdapat temuan kartu ansuransi nelayan bisa terbit akan tetapi nama
penerimanya (Nelayan-red) tak ada sesuai alamat yang tertera di kartu
ansuransi nelayan yang berlogo gambar Gubenur dan Wagubsu tersebut.
"Temuan
itu telah kita sampaikan langsung kepada Wagubsu HT Ery Nuradi dan
Kadis Perikanan Kelautan Sumut (Dikanlasu) Zonni Waldi saat pertemuan
kami Forum Masyarakat Nelayan Medan Utara beberapa waktu lalu, dan
direspon langsung oleh Wagubsu bahkan Kadiskanlasu berjanji akan
melakukan penyelidikan terhadap kasus temuan tersebut,"kenang Azhar Ong
selaku ketua Forum Masyarakat Nelayan Medan Utara di sekretariatnya
Jalan Tenggiri Belawan II Kec. Medan Belawan saat diwawancarai terkait
belum tepat sasarannya progran ansuransi nelayan tersebut.Senin sore
(09/03/2015).
Diakui
Azhar Ong, anggota nelayannya sekitar 600 orang yang terdiri dari 63
Kelompok Usaha Bersama (KUB) yakni masing-masing KUB terdiri dari 10
anggota tersebut hingga kini belum terjamah program ansuransi.
Sehingga
dianya heran, dari 3000 nelayan yang katanya sudah diansuransikan,
nelayan yang mana? tanyanya meski begitu pun ia tak menapik ada beberapa
nelayan yang memegang kartu ansuransi nelayan tersebut.
Azhar
Ong berharap kedepannya, agar penyaluran kartu nelayan tepat sasaran
maka perlu dibentuk tim independent melibatkan tokoh masyarakat nelayan
serta si penerima kartu ansuransi itu haruslah benar-benar berprofesi
nelayan sesuai yang tertera di KTPnya, harap Azhar.
Ironisnya
lagi kata Azhar, ada oknum-oknum yang memanfaatkan pemberian kartu
ansuransi nelayan tersebut dengan cara melakukan pengutipan sejumlah
uang sehingga penerima kartu ansuransi nelayan tersebut terkesan pilih
kasih.
"Bila
masalah pemberian kartu ansuransi ini tidak juga dirubah dan tetap tak
tepat sasaran, maka ia bersama para nelayan lainnya tak segan-segan akan
mengelar aksi demo ke kantor Diskanlasu serta kantor Gubsu,"ungkapnya.
Sedangkan
Kadiskanlasu, Zonni Waldi yang pernah ditanyai seputar ansuransi
nelayan mengatakan, program ansuransi nelayan diberikan sebagai bentuk
kepedulian pemerintah, para nelayan akan mendapatkan ansuransi seumur
hidup, ansuransi ini akan memprotek kecelakaan nelayan, tak hanya
jiwanya melainkan cacat fisik sesuai besarnya resiko yang mereka
dialami.
Kalau
nelayan itu mengalami kecelakaan mengalami cacat seumur hidup dalam
masa perlindungan ansuransi maka ansuransi yang diterima sebesar Rp35
juta sedangkan kalau meninggal dunia akibat kecelakaan maka klaim
ansuransinya Rp47 juta dengan masa klaimnya seumur hidup.
Dana
klaim itu nantinya akan diajukan pihak keluarga korban pada Dinas
Kelautan Perikanan Kota kemudian diteruskan ke Dinas Kelautan provinsi
Sumut secara pribadi (pihak keluarga).
Dari
250 ribu nelayan yang ada di Sumut akan tetapi masih 27 ribu nelayan
yang memiliki kartu nelayan? kadiskanlasu mengaku, masih banyak warga
yang merasa malu mengaku nelayan sebagai profesinya di KTP, kita himbau
pada warga nelayan agar tak malu mengaku profesi nelayannya di KTP.dan
program ansuransi ini akan terus berlanjut,ujarnya.(red)
Posting Komentar
Posting Komentar