MEDAN | GLOBAL SUMUT-Perubahan
lingkungan strategis yang harus dicermati pada tahun 2015 ini adalah
akan diberlakukannya skema Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dimana
sejumlah kawasan di Indonesia bisa dengan leluasa melakukan interaksi
ekonomi dengan kawasan lain antar negara ASEAN. Bila mata rantai
perekonomian domestik tidak tercipta, interaksi dengan kawasan negara
lain akan menciptakan disparitas dan merupakan ancaman terhadap daya
saing bangsa.”
“Konektivitas
antar negara dan kawasan pada dasarnya adalah kebutuhan semua Negara,
sehingga Pemerintah Indonesia dengan konsep Poros Maritim atau Tol Laut
diharapkan mampu menggerakkan kehidupan sektor laut baik dari
pembangunan infrastruktur dan jalur armada angkut serta membenahi
koordinasi dan regulasi antar instansi di bidang kepelabuhanan, yang
mampu merekatkan rantai pasokan domestik (antar pulau) untuk
produktivitas perekonomian nasional sekaligus juga sebagai jawaban atas
tantangan regional yang ada”
Hal
ini disampaikan oleh Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
atau Pelindo I, Mustofa Widjaya dalam sambutannya saat membuka acara
Rapat Dinas Pelindo I Tahun 2015 pada tanggal 11 Februari 2015 di Medan.
Mustofa menyampaikan bahwa optimalisasi Sumberdaya dan Pengembangan
Pelabuhan merupakan kunci sukses untuk meningkatkan daya saing Pelindo
I, baik secara nasional maupun internasional.
Mustofa
menambahkan diperlukan langkah-langkah intensifikasi dan ektensifikasi
yang akan menghasilkan dan meningkatkan daya saing Perusahaan. Melalui
intensifikasi, manajemen harus mengoptimalkan semua sumberdaya yang
dimilikinya, baik fasilitas, infrastruktur dan sumberdaya di wilayah
kerjanya, dengan menciptakan sistem dan kebijakan yang mampu memperkuat
potensi Perusahaan seperti manajemen proyek/investasi, kualitas SDM,
implementasi sistem dan teknologi informasi dan pengendalian internal.
Upaya ekstensifikasi juga telah dicanangkan, diantaranya yang berskala
cukup besar meliputi pengembangan Terminal Petikemas Belawan Fase I dan
II, Alur Pelayaran Pelabuhan Belawan, Terminal Petikemas Batu Ampar
Batam, dan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung, serta Kawasan Industri
Kuala Tanjung. Selain berpotensi menambah nilai bagi peningkatan size
perusahaan, proyek strategis tersebut memiliki nilai strategis untuk
pengembangan jaringan maritim nasional dan pelayanan logistik yang
efisien dan kompetitif sehingga meningkatkan daya saing nasional.
“Daya
saing menjadi kata kunci dalam memastikan kesiapan Perusahaan di tengah
berbagai tantangan eksternal maupun internal. sehingga ketika keran
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 terbuka maka segenap jajaran
Perusahaan mampu untuk memperoleh manfaat yang optimal,” kata Mustofa.
ACS
Humas Pelindo I M. Eriansyah menambahkan bahwa Rapat Dinas Pelindo I
tahun 2015 ini digelar dengan tema “Melalui Optimalisasi Sumber Daya dan
Pengembangan Pelabuhan di Lingkungan Pelindo I, Kita Tingkatkan Daya
Saing Internasional Untuk Mewujudkan Tol Laut dan Poros Maritim” dan
dengan sub tema “Pengembangan Pelabuhan Belawan dan Kuala Tanjung
Sebagai Titik Tolak dan Kunci Mewujudkan Tol Laut”. Acara ini
berlangsung dari tanggal 10-13 Februari 2015 bertempat di Ruang Selat
Malaka Kantor Pusat Pelindo I di Medan yang diikuti oleh seluruh jajaran
Komisaris, Direksi, Para General Manager seluruh Cabang yang meliputi
Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau, Pejabat
Struktural dari Kantor Pusat, serta Serikat Pekerja seluruh cabang.
Acara ini juga dirangkaikan dengan sharing session oleh pembicara dari
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit, pengamat
Transportasi Saut Gurning dan pembicara lainnya Erikar Lebang. (Abu)
Posting Komentar
Posting Komentar