MEDAN | GLOBAL SUMUT- Kejahatan
Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang berawal dari Tangki Timbun
Bahan Bakar Minyak (TTBM) jalan KL Yos Sudarso Km. 20 (Medan Group-red)
semakin meningkat. Kali ini pelaku penampungan BBM produk Pertamina
illegal yang dikenal dengan istilah siong BBM itu buka lokasi di
lingkungan kediaman pegawai Puskesmas Pekan Labuhan. Akibatnya
lingkungan tempat pusat kesehatan masyarakat itu tercemar. Aktivis
minta PT. Elnusa berani ambil tindakan tegas. Sabtu (24/1/2015).
Aktivis
Sumut TNN melalui globalsumut diruang kerjanya, Sabtu (24/1/2015) minta
PT. Elnusa Petrofin Medan berani ambil tindakan tegas. “Bebasnya awak
mobil tangki (AMT) jual minyak produk Pertamina ke mafia BBM tak
terlepas dari kelemahan PT. Elnusa Petrofin yang sampai sekarang ini
tidak melakukan pengawasan di titik-titik lokasi siong BBM. Pimpinan
perusahaan Elnusa Medan itu bukan tidak tau tapi tak mau tau dengan
kejahatan anggotanya (AMT-red)”. Kata TNN.
Parahnya
lanjut TNN lokasi siong BBM produk Pertamina yang 1 ini berdiri di atas
tanah lingkungan tempat tinggal pegawai Puskesmas Pekan Labuhan. Selain
melanggar undang-undang Migas juga melanggar undang-undang Lingkungan
Hidup. Oleh karena itu kita harapkan pimpinan PT. Elnusa Petrofin Medan
segera ambil tindakan tegas melakukan pengawasan AMT di lokasi tersebut,
jika tidak berani lebih baik mundur aja dari jabatan. Pinta TNN.
Informasi
yang dihimpun globalsumut di lapangan, pegawai Puskesmas takut melarang
kegiatan illegal BBM produk Pertamina yang dibekup oknum TNI AL itu.
Berutalnya sejumlah preman yang diperkerjakan di lokasi siong BBM
tersebut menambah ciut pegawai Puskesmas.
Terpisah,
warga lingkungan 12 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan
yang minta namanya dilindungi berharap agar Kapolri menindak kejahatan
BBM illegal tersebut. “Kami takut pak, pengawas dan pekerja di loksai
siong BBM itu kejam bisa-bisa kami dibunuh mereka. Tapi kami sangat
berharap agar Kapolri serius menindak pelaku penampungan BBM illegal di
kampong kami”. Harap warga.
Kapolres
Pelabuhan Belawan AKBP Aswin Sipayung ketika dikonfirmasi globalsumut
melalui telepon selularnya (via SMS-red), Sabtu (24/1/2014) tidak
menjawab. (red).
Posting Komentar
Posting Komentar