LABURA | GLOBAL SUMUT-Dirut B U
M N PN III Sumatera Utara Bagas Angkasa jangan Cuma terlena atas
beberapa penghargaan yang di nilai hanya menutupi kelemahan perusahaan
Negara ( PN III ) sebab beberapa element telah meragukan keberadaan
perusahaan di bawah naungan Distrik delab 3 lokasi kebun di Kabupaten
Labura , yakni Kebun Merbau Selatan, Kebun M.Muda dan Kebun Labuhan
Haji, yang dinilai masa depan kebun terancam suram .
Akibat
telah melanggar tata laksana aturan yang telah di terapkan oleh pihak
kantor Direksi ( Dirut ) baik tehknis maupun mekanisme aturan sebuah
perkebunan raksasa milik negara . Yang berakibat bukan saja terhadap
penurunan hasil produksi panen , baik komoditi tanaman karet dan sawit
saja tapi lebih memprihatinkan bagi kondisi tanaman saat ini. Baik
tanaman Unggul (TU ) Tanaman Belum Menghasilkan (TBM ) maupun Tanaman
Menghasilkan (TM ) di 3 (tiga ) Kebun tersebut terindikasi telah
melakukan praktik KKN atas kucuran biaya perawatan , pemeliharaan
secara berkala ( rotasi ) hingga perbaikan jalan-jalan blok dan jalan
produksi yang merasa telah kupak kapik tak terawat.
Hal ini hampir
terjadi di seluruh afdeling di 3 Kebun tersebut. Kuat dugaan atas
penggerogotan uang negara ini telah di ciptakan sebuah organisasi yang
terkoordini rapi dalam melakukan permainan ini. Hasil investigasi
lapangan di beberapa titik afdeling 3 kebun , Merbau Selatan, M.Muda
dan Kebun Labuhan Haji. 4 s/d 16 Januari di temui makin merajalelanya
gulma-gulma di lahan tanaman, akibat tidak di rotasi pada waktunya,
banyaknya kacangan mukuna yang melilit batang tanaman pohon karet
tanaman ulang, hancur leburnya jalan jalan transfortasi untuk
pengangkutan produksi panen, rusaknya kulit batang deresan hingga banyak
batang pohon karet produksi yang mati akibat kulit di sadap
asal-asalan. Naifnya lagi ada puluhan hektar lahan produktif pohon
sawit yang terlantar di salah satu afdeling. Dengan kondisi tanaman
tak sehat dapat di lihat dari kuningnya daun-daun pelepah hingga
kerdilnya batang-batang pohon. Hal ini akibat anggaran pemupukan dan
perawatan nya untuk areal ini sengaja di korupsi. Ketika hal ini ingin
di konfirmasikan kepada ke 3 (tiga ) Manager kebun tersebut pihak satpam
selalu berdalih belum bisa di temui atau sedang tidak di tempat.
Mengomentari hal ini Ketua LSM PERKARA Labura Sofyan Tan mengatakan, “
Sulitnya berkoordinasi memberi informasi kepada Petinggi PN III akibat
masih kentalnya ala kolonialisme di tubuh BUMN ini. Ketertutupan ini
memang sengaja di ciptakan pihak kebun agar permainan penyelewengan uang
negara tidak terungkap. Dan kita minta Dirut Bagas Angkasa kiranya
harus menurunkan TIM khusus orang pilihan untuk mengungkap kasus-kasus
di Kebun PN III Labura. ( Tan /Labura )
Posting Komentar
Posting Komentar