LABURA | GLOBAL SUMUT-Untuk
berjalan dan tepat sasarannya program bantuan Stimulan Pembangunan
Perumahan Swadaya ( BSPS ) di Kabupaten Labura sebanyak 275 KK penerima
bantuan warga miskin yang sudah sepatutnya Dinas Sosial Labura
benar-benar melakukan monitoring kelapangan atas pelaksanaan kegiatan
yang seharusnya di lakukan kelompok penerima bantuan (KPB ) dan sepak
terjang tuk pendamping masyarakat ( TPM ) yang banyak melakukan aksi
permainan melanggar kriteria dan mekanisme penerima bantuan yang sangat
menekan warga penerima. Sebab ada tudingan dari warga jika pihak Dinsos
, KPB,TPM hingga toko bangunan yang di hunjuk di duga telah melakukan
persengkokolan dalam aksi KKN menggerogoti kucuran dana Kemenpera yang
hingga saat ini telah menjadi gejolak besar.
Pihak
TPM yang melakukan aksi melalui pemotongan selama 2 tahap senilai Rp.
500. Ribu Rupiah / KK. Bahkan, ada beberapa warga miskin yang telah
diminta menyetor sejumlah uang untuk dapat di perjuangkan menerima
bantuan tetapi ternyata tidak menerima sama sekali bantuan tersebut.
Sudah sepatutnya pihak Dirjen perumahan segera menurunkan Tim kelapangan
di Desa Teluk binje Kecamatan Kualuh hilir Labura untuk mengelola dan
memproses pihak-pihak yang di rekomendasikan dalam melaksankan hal ini ,
tapi telah menzhalimi rakyat miskin.
Menerangkan
Ketua TPM Kabupaten di saat pertemuan dengan masyarakat yang ricuh .
Amin S.Ag. Tidak ada urusan Pemkab Labura disini tentang penyaluran dana
dan kami tidak mendapat honor dari Menpera. Saat ini di konfirmasikan
kepada Kadis M.Asril di ruangannya beberapa waktu lalu mengatakan “
Akan menindak lanjuti hal ini memaparkan tentang penerima dana
pelaksanaan Bansos di Desa Teluk Binjae Kecamatan Kualuh Hilir sangat
menyesalkan buruknya kinerja TPM.
Menerangkan
hal bantuan Kemenpera ke Labura , Ketua LSM LPPN Labura Bangkit
Hasibuan Sening ( 26/1 ) bahwa “ Kecamatan Kualuh hilir Labura menerima
bantuan 275 KK yang di kembalikan 9 KK dan banyak sekali permainan yang
di lakukan oleh oknum-oknum TPM yang bekerja sama dengan Dinas Sosial
baik pungli maupun pengalihan lokasi. Yang menjadi anak mainnya TPM
Teluk Binje Irwan Syahri . Seperti teman kami a/n Zulham efendi no 34
BNBA yang di bangunkan di luar data awal lokasi, Budi sembiring no BNBA
41 juga lokasi di alihkan , Jamal hasdi Ajg no 38 BNBA , Mahyuni no 58
BNBA , juga di bangun di luar dari data lokasi awal. Sedangkan a/n Amin
ismail Hag no 35 BNBA yang telah melengkapi syarat penerima malah tidak
jadi menerima bantuan akibat isme dari pihak TPM Kabupaten Amin Sag
begitu juga a/n Hasanuddin sipahutar , sudah melengkapi syarat dan di
peras dalih uang administrasi Rp 250 ribu hingga saat ini terlantar
tidak menerima bantuan melihat kejam dan dzalimnya para Tim pendamping
masyarakat yang di hunjuk Kemenpera dalam menggunakan kepercayaan atas
bantuan untuk rakyat miskin ini , sudah sepatutnya Kadis Sosial Labura
Muhammad Asril segera mengambil sikap atas hal ini dan pihak kami akan
tetap menindak lanjuti hal penzhaliman warga miskin di Teluk Binje
kepada instansi penegak hukum. Ungkap B.Hasibuan tegas. ( Tan/Labura)
Posting Komentar
Posting Komentar