MEDAN | GLOBAL SUMUT-Kepala
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Labuhanbatu Utara tidak mampu membalas surat
DPD NGO TOPAN - AD ,Kabupaten Labuhanbatu Utara(Labura), Provinsi
Sumatera Utara.
Dimana,
Ir.Jhon R Hutajulu ketua DPD NGO TOPAN - AD Kabupaten Labura, yang
melayangkan surat pada DPU Labura, terkait pekerjaan peningkatan jalan
Teluk Binjai Menuju Tanjung Ledong sebesar Rp.1.000.000.000 yang
dikerjakan oleh CV SABAPA , serta paket pekerjaan tembok penahan yang
terletak di Dusun Pulo gambut Desa Sonomartani sebesar Rp.1.000.000.000
yang dikerjakan CV SABAPA.
Dimana
paket pekerjaan peningkatan jalan Desa Teluk Binjai menuju Tanjung
Ledong , dengan panjang 380 meter, dengan pagu miliyaran yang dikerjakan
CV SABAPA terkesan proyek siap saji.
Pasalnya,
paket pekerjaan tersebut yang baru selesai dikerjakan sudah mengalami
keretakan disana sini dan kupak kapik alias menjadi paket proyek tambal
sulam.
Pantauan
GLOBALSUMUT.COM dan DPD NGO TOPAN - AD dilokasi pekerjaan proyek, sejak
dimulainya proyek peningkatan jalan Desa Teluk Binjai menuju Tanjung
Ledong, selalu diabadikan , terlihat bahan material LPA yang dihampar
dipermukaan bahan jalan , bahan material batu kerikil banyak mengadung
capuran tanah, serta LPB menggunakan bahan material batu kerikil yang
besar besar.
Dan
bahan yang digunakan untuk peningkatan jalan tersebut tidak sesuai
dengan yang tertera dalam dokumen kontrak alias desainnya. Dan juga
paket pekerjaan tembok penhanan yang kerjakan CV SABAPA , sama nasibnya
dengan palaksanaanya .Karena terlihat, dalam adukan bahan material
campurannya yakni dilaksankan dengan pengecoraan tembok penahan 1:2:3( 1
zak semen 2 truks pasir dan 3 truk batu kerkil) serta, ditambah lagi
pecahan batu kali yang dimasukkan kedalam mall coor an.
Pantauan
dilokasi kerja, terlihat pekerja dengan leluasa melakukan aksinya
sesuai dengan perintah pemilik proyek, karena terlihat dollak atau
atakaran bahan material untuk coor an , hanya sebagai pajangan saja
alias tidak dipakai. Karena pekerja , menyekopi pasir , batu keriki dan
semen kedalam molen untuk diaduk.
Menurut
sejumlah sumber yang diperoleh GLOBALSUMUT.COM, CV SABAP merupakan anak
mainnya DPU Labura untuk pelaksanaan proyek di daerah Kualuh Ledong dan
Kualuh Hilir, sehingga pihak pengawas yang dihunjuk untuk mengawasi
jalnnya proyek itu : Mandul” yang berakibat mutu dan kwalitas proyek itu
merugikan masyarakat .(Andika/Jhon)
Posting Komentar
Posting Komentar