MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Walau aktipitas penampungan BBM illegal di kawasan Jalan
KL Yos Sudarso Medan Bagian Utara sudah cukup lama beroperasi, Namun
hingga kini aktipitas tersebut tergolong aman- aman saja dari Polisi
Kamis (18/12/2014).
Minyikapi
maraknya pencurian BBM bersubsidi, Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Forum
Komunikasi Wartawan Indonesia (DPP-FORKOMWARI) A.Hasan Asyari kepada
media ini menuding Polisi terima upeti dari para mapia Migas, Lebih jauh
dikatakannya Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp
2000/liter berdampak sisitematis terhadap kehidupan rakyat kecil di
tambah lagi dengan Kelangkaan Elpiji bersubsidi 3 Kilogram (kg) di
Pasaran sehingga tembus Rp 20.000/ tabung.
Akibatnya
masyarakat kecil yang menjadi korban. Dikatakannya meskipun kegiatan
pencurian BBM bersubsidi secara terang-terangan dan terbuka di sekitar
ruas jalan yang selalu di lalu Pejabat, Namun kegiatan di lokasi
penampungan BBM ilegal itu selalu mulus sehingga kuat dugaan Polisi
setempat telah terima upeti dari sang mapia Migas tersebut.
Polisi
itu tau kejahatan walau di lobang semut sekalipun, Kenapa ada tindak
kejahatan yang berulang - ulang di depan umum tidak di tindak. Maka
jawabannya sederhana “Polisi terima Upeti”,terang Hasan.
Hasan
juga minta Kepada Kapoldasu Irjen Pol Drs Eko Hadi Sutejo SH M.Si
evaluasi kineja Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Aswin Sipayung S.IK, M.H
Pasalnya di wilayah Hukum Polres Pelabuhan Belawan banyak tindak
kejahatan yang berulang-ulang seperti Perjudian, Pencurian BBM
bersubsidi namun tidak ada tindakan dari pihak kepolisian.Bahkan
terkesan ada pembiaran terhadap kejahatan-kejahatan yang melanggar Hukum
tersebut,bebernya.
(Manaor Mangunsong)
(Manaor Mangunsong)
Posting Komentar
Posting Komentar