
Naifnya lagi, proyek
beranggaran milyaran rupiah sumber dana APBN ini sepertinya telah ada
perencanaan dari awal untuk di lakukkan KKN nya baik pada volume ,
material, standart mutu hingga adanya penggelembungan anggaran pada
paket proyek ini .
Hal ini dapat di tinjau dari rincian kebutuhan bahan dan nilai satuan pada Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) pada kontrak kerja.
Terkait paket proyek ini , yang di nilai cacat mutu dengan anggaran yang besar mengakibatkan pada kerugian keuangan Negara yang cukup besar.
Hasil investigasi di lapangan GS beberapa hari lalu melihat kondisi hasil pekerjaan proyek yang kurang bermutu baik lokasi dan letak pemasangan batu material di pinggir alur sungai maupun dekat hunian warga , bakal mengikis tanah dan beresiko pada erosi dan kebobolan tanggul. Juga kekuatan kawat beton pengikat bronjong yang kurang standart dan di jalin asal-asalan, Belum lagi masalah volume .
Ketika hal ini di konfirmasi kepada PPK proyek Sei Percut Jinto Lumban Batu Rabu ( 19/11 ) melalui HP seluler SMS terkait buruknya mutu proyek, tidak menjawab. Mengomentari hal ini Rabu (19/11) Ketua LSM Perkara Sumut Agus Edi Syahputra Harahap di ruangannya mengatakan ,” Bahwa ini kita telah menginvestigasi di beberapa titik proyek , menilai hasil pekerjaan perbaikan tanggul Sei Percut ini di laksanakan terkesan asal jadi, terlihat dari kawat beton bronjong banyak yang tidak di jalin ikatannya terhadap material . Bahkan di titik lokasi Patumbak masih ada volume pemansangannya yang tidak di kerjakan ± 20 meter tapi pekerjaan sudah di nyatakan selesai ( BAP ) kami dari LSM Perkara Sumut akan menindak lanjuti hasil temuan ini melalui beberapa tembusan dan berharap pihak penegak hukum agar memeriksa para oknum yang terlibat di dalamnya, dan kuat dugaan beberapa item pelaksanaan anggarannya telah di selewengkan .” Ungkap Ketua LSM Perkara Sumut.(Tan)
Hal ini dapat di tinjau dari rincian kebutuhan bahan dan nilai satuan pada Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) pada kontrak kerja.
Terkait paket proyek ini , yang di nilai cacat mutu dengan anggaran yang besar mengakibatkan pada kerugian keuangan Negara yang cukup besar.
Hasil investigasi di lapangan GS beberapa hari lalu melihat kondisi hasil pekerjaan proyek yang kurang bermutu baik lokasi dan letak pemasangan batu material di pinggir alur sungai maupun dekat hunian warga , bakal mengikis tanah dan beresiko pada erosi dan kebobolan tanggul. Juga kekuatan kawat beton pengikat bronjong yang kurang standart dan di jalin asal-asalan, Belum lagi masalah volume .
Ketika hal ini di konfirmasi kepada PPK proyek Sei Percut Jinto Lumban Batu Rabu ( 19/11 ) melalui HP seluler SMS terkait buruknya mutu proyek, tidak menjawab. Mengomentari hal ini Rabu (19/11) Ketua LSM Perkara Sumut Agus Edi Syahputra Harahap di ruangannya mengatakan ,” Bahwa ini kita telah menginvestigasi di beberapa titik proyek , menilai hasil pekerjaan perbaikan tanggul Sei Percut ini di laksanakan terkesan asal jadi, terlihat dari kawat beton bronjong banyak yang tidak di jalin ikatannya terhadap material . Bahkan di titik lokasi Patumbak masih ada volume pemansangannya yang tidak di kerjakan ± 20 meter tapi pekerjaan sudah di nyatakan selesai ( BAP ) kami dari LSM Perkara Sumut akan menindak lanjuti hasil temuan ini melalui beberapa tembusan dan berharap pihak penegak hukum agar memeriksa para oknum yang terlibat di dalamnya, dan kuat dugaan beberapa item pelaksanaan anggarannya telah di selewengkan .” Ungkap Ketua LSM Perkara Sumut.(Tan)
Posting Komentar
Posting Komentar