MEDAN | GLOBAL SUMUT-Pemko
Medan melalui Dinas Kesehatan Kota Medan menggelar simulasi Sistem
Penanggulangan Darurat Terpadu (SPGDT) di Lapangan Merdeka Medan, Kamis
(13/11). Tujuan simulasi ini dilaksanakan untuk memadukan komunikasi
dan koordinasi pelayanan gawat darurat sehari-hari, saat bencana maupun
kejadian luar biasa yang meliputi pelayanan para rumah sakit, rumah
sakit dan antar rumah sakit.
Wali Kota Medan diwakili Asisten Kesejahteraan Masyarakat Setdakota Medan Erwin lubis, menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas digelarnya simulasi ini, terutama Tim Emergency Dinas Kesehatan Kota Medan yang selama ini dengan kesungguhan dan keikhlasan telah bekerja keras dalam upaya penanggulangan gawat darurat di Kota Medan.
Menurut Erwin, letak geografis Kota Medan yang dilalui 5 sungai menyebabkan ibukota Provinsi Sumatera Utara ini rawan terhadap bencana banjir. Di samping itu beberapa kawasan pemukiman yang padat penduduk dengan pola tata ruang bangunan rumah terlalu padat, menyebabkan rawan terhadap bencana kebakaran.
“Untuk itulah diperlu ditingkatkan kewaspadaan, mempelajari dan memahami bagaimana tata cara penaggulangan bencana dan reaksi cepat apa yang harus dilakukan. Dengan demikian jika terjadi banjir maupun kebakaran dapat ditangani dengan cepat dan tepat, sehingga tidak sampai menelan banyak korban, terutama korban jiwa,” kata Erwin.
Selain itu kata Erwin lagi, penanggulangan pasca bencana juga sangat penting dilakukan. Sebab, masyarakat yang menjadi korban telah kehilangan harta bendanya, ada yang terlukan dan kehilangan nyawa. Kondisi ini tentunya membuat masyarakat kehilangan kemampuan untuk kembali hidup normal, melakukan aktifitas sosial, ekonomi dan sebagainya.
“Di sini tentunya sangat diperlukan perhatian khusus, bagaimana kita sebagai tim gawat darurat dapat mengambil langkah-langkah konkrit yang terpadu dalam mengatasi keadaan tersebut. Karena itulah simulasi yang dilakukan pagi ini saya pandang cukup strategis dan sangat penting untuk lebih meningkatkan kemampuan Tim Emergency dalam penanggulangan pada saat terjadi bencana maupun pasca bencana,” ungkapnya.
Mantan Kadis Pertamanan Kota Medan ini selanjutnya berharap agar Tim Emegency dapat terus menjaga komunikasi dan kooordinasinya secara baik, sehingga semakin solid dan kuat. Kemudian dia menghimbau kepada seluruh apratur pemerintah, baik tingkat kota, kecamatan, kelurahan dan lingkungan agar responsive terhadap apa yang diiinginkan warga, terutama di daerah-daerah rawan bencana.
“Tingkatkan terus koordinasi dan kerjasama dengan seluruh stakeholder beserta masyarakat dalam menghadapi berbagai bencana, baik pada saat terjadi bencana maupun pasca bencana sampai tahap pemulihan. Saya yakin dengan bersatu dan bergandengan tangan, insya Allah kita dapat melangkah ke depan menuju masa depan yang lebih baik,” harapnya.
Sementara itu Kadis Kesehatan Kota Medan drg usma Polita dalam laporannya menjelaskan, simulasi ini dihadiri 200 peserta yang diantaranya berasal dari Tim Emergency Dinkes Kota Medan/Puskesmas, rumah sakit se-Kota Medan, PMI Kota Medan, UPT Lanyanan Ambulan Gawat darurat Sumut, Dinas P2K Kota Medan, Kantor SAR Medan, TNI/Polri, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan Satpol PP dan BPBD Kota Medan.
Usma menjelaskan, latar belakang digelarnya kegiatan ini sebagai upaya pencegahan sebelum terjadi bencana perlu dilakukan latihan yakni SPGDT. “Simulasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat yang meliputi perencanaan, peorganisasian serta pemahaman personil dari berbagai lintas sektor terkait terhadap pelaksanaan prosedur yang ada,” jelas Usma.
Dalam simulasi digambarkan bagaimana gempat hebat menerpa Kota Medan. Kejadian itu menyebabkan Kantor Dinas Kesehatan Kota Medan dan Gedung Dharma Wanita di Jalan Rotan hancur serta terbakar. Kondisi itu menyebabkan banyak pegawai yang mengalami luka cukup parah dan ringan, malah ada yang terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Selanjutnya dengan sigap Tim Emergency dibantu SKPD terkait langsung datang memberikan pertolongan. Selain melakukan evakuasi, korban-korban yang mengalami luka cukup parah maupun ringan langsung mendapatkan perawatan medis. Bagi korban yang cukup parah, segera dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih intensif. Sedangkan bagi korban yang mengalami luka ringan ditangani petugas medis di posko sementara.
Selanjutnya tim bekerja keras untuk mengevakuasi korban yang masih tertimpa reruntuhan bangunan. Kerja keras ini berhasil meskipun ada korban yang harus kehilangan nyawa. Kinerja Tim Emergency ini mendapat aplus meriah dari undangan yang hadir diantaranya AKBP Sugeng mewakili Kapoldasu, Wakapolresta Medan AKBP Hondawan Naibaho, sejumlah pimpinan SKPD serta undangan lainnya. (Herudy/Wagianto)
Wali Kota Medan diwakili Asisten Kesejahteraan Masyarakat Setdakota Medan Erwin lubis, menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas digelarnya simulasi ini, terutama Tim Emergency Dinas Kesehatan Kota Medan yang selama ini dengan kesungguhan dan keikhlasan telah bekerja keras dalam upaya penanggulangan gawat darurat di Kota Medan.
Menurut Erwin, letak geografis Kota Medan yang dilalui 5 sungai menyebabkan ibukota Provinsi Sumatera Utara ini rawan terhadap bencana banjir. Di samping itu beberapa kawasan pemukiman yang padat penduduk dengan pola tata ruang bangunan rumah terlalu padat, menyebabkan rawan terhadap bencana kebakaran.
“Untuk itulah diperlu ditingkatkan kewaspadaan, mempelajari dan memahami bagaimana tata cara penaggulangan bencana dan reaksi cepat apa yang harus dilakukan. Dengan demikian jika terjadi banjir maupun kebakaran dapat ditangani dengan cepat dan tepat, sehingga tidak sampai menelan banyak korban, terutama korban jiwa,” kata Erwin.
Selain itu kata Erwin lagi, penanggulangan pasca bencana juga sangat penting dilakukan. Sebab, masyarakat yang menjadi korban telah kehilangan harta bendanya, ada yang terlukan dan kehilangan nyawa. Kondisi ini tentunya membuat masyarakat kehilangan kemampuan untuk kembali hidup normal, melakukan aktifitas sosial, ekonomi dan sebagainya.
“Di sini tentunya sangat diperlukan perhatian khusus, bagaimana kita sebagai tim gawat darurat dapat mengambil langkah-langkah konkrit yang terpadu dalam mengatasi keadaan tersebut. Karena itulah simulasi yang dilakukan pagi ini saya pandang cukup strategis dan sangat penting untuk lebih meningkatkan kemampuan Tim Emergency dalam penanggulangan pada saat terjadi bencana maupun pasca bencana,” ungkapnya.
Mantan Kadis Pertamanan Kota Medan ini selanjutnya berharap agar Tim Emegency dapat terus menjaga komunikasi dan kooordinasinya secara baik, sehingga semakin solid dan kuat. Kemudian dia menghimbau kepada seluruh apratur pemerintah, baik tingkat kota, kecamatan, kelurahan dan lingkungan agar responsive terhadap apa yang diiinginkan warga, terutama di daerah-daerah rawan bencana.
“Tingkatkan terus koordinasi dan kerjasama dengan seluruh stakeholder beserta masyarakat dalam menghadapi berbagai bencana, baik pada saat terjadi bencana maupun pasca bencana sampai tahap pemulihan. Saya yakin dengan bersatu dan bergandengan tangan, insya Allah kita dapat melangkah ke depan menuju masa depan yang lebih baik,” harapnya.
Sementara itu Kadis Kesehatan Kota Medan drg usma Polita dalam laporannya menjelaskan, simulasi ini dihadiri 200 peserta yang diantaranya berasal dari Tim Emergency Dinkes Kota Medan/Puskesmas, rumah sakit se-Kota Medan, PMI Kota Medan, UPT Lanyanan Ambulan Gawat darurat Sumut, Dinas P2K Kota Medan, Kantor SAR Medan, TNI/Polri, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan Satpol PP dan BPBD Kota Medan.
Usma menjelaskan, latar belakang digelarnya kegiatan ini sebagai upaya pencegahan sebelum terjadi bencana perlu dilakukan latihan yakni SPGDT. “Simulasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat yang meliputi perencanaan, peorganisasian serta pemahaman personil dari berbagai lintas sektor terkait terhadap pelaksanaan prosedur yang ada,” jelas Usma.
Dalam simulasi digambarkan bagaimana gempat hebat menerpa Kota Medan. Kejadian itu menyebabkan Kantor Dinas Kesehatan Kota Medan dan Gedung Dharma Wanita di Jalan Rotan hancur serta terbakar. Kondisi itu menyebabkan banyak pegawai yang mengalami luka cukup parah dan ringan, malah ada yang terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Selanjutnya dengan sigap Tim Emergency dibantu SKPD terkait langsung datang memberikan pertolongan. Selain melakukan evakuasi, korban-korban yang mengalami luka cukup parah maupun ringan langsung mendapatkan perawatan medis. Bagi korban yang cukup parah, segera dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih intensif. Sedangkan bagi korban yang mengalami luka ringan ditangani petugas medis di posko sementara.
Selanjutnya tim bekerja keras untuk mengevakuasi korban yang masih tertimpa reruntuhan bangunan. Kerja keras ini berhasil meskipun ada korban yang harus kehilangan nyawa. Kinerja Tim Emergency ini mendapat aplus meriah dari undangan yang hadir diantaranya AKBP Sugeng mewakili Kapoldasu, Wakapolresta Medan AKBP Hondawan Naibaho, sejumlah pimpinan SKPD serta undangan lainnya. (Herudy/Wagianto)
Posting Komentar
Posting Komentar