0
LABURA | GLOBAL SUMUT-Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu sebelum pemekaran terkenal dengan nama julukan penghasil beras Ramos dan Kuku Balam yang berada di Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir sebagai andalan lahan pertanian sandang pangan pengasil pertanian petani padi. Namun Pemkab Labuhanbatu sejak dimekarkan pada Tahun 2008 yang lalu menjadi tiga kabuapten , Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara(Labura),Kabupaten Labuhanbatu Selatan(Labusel).
Berdasarkan hasil survey dan investigasi di daerah Kecamatan Kualuh Leidong dan Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara, 90% lahan pertanian milik masyarakat petani padi sudah beralih fungsi menjadi tanaman kelapa sawit. Adapun alasan masyarakat petani padi mengalihkan lahan pertanian padi mili masyarakat menjadi tanaman kelapa sawit, karena pihak Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara disinyalir tidak memperhatikan nasib petani padi, yaitu dengan tidak berfungsinya TAM(Tata Air Mikro) yang berada di daerah Sungai Karet.
Begitu juga dengan TAM yang berada di daerah dusun serba guna ,Kuala Bangka ,Kecamatan Kualuh Hilir, juga tidak berfungsi bagi masyarakat.Seperti yang dilontarkan marga Nasution salah seorang warga yang memiliki lahan pertanian diseputaran TAM dusun serbaguna. Sejak , mulai dibangunan TAM itu sejak TA 2011-2012 yang lalu yang dikerjakan oleh CV Maju Jaya, tidak dapat difungsukan masyarakat petani padi. Pasalnya, saluran sekunder dan mesin pengisan air yang disalurkan ke lahan pertanian masyarakat tidak mencukupi, sehingga masyarakat petani padi hanya mengharapkan hujan dari langit.katanya.
Nasution juga menambahkan,khususnya , Kecamatan Kualuh Hilir, hanya ada sekitar 8 % lahan peratani padi. Dan di desa Kuala Bangka ini hanya 2 % ada lahan pertanian padi . Beralih fungsinya lahan pertanian khususnya lahan petani padi, karena pihak pemerintah tidak memperdulikan nasib masyarakat petani padi yang berada di daerah pesisir pantai.
“ Coba bila kita ingat dulunya,  Kecamatan Kualuh Leidong dan Kecamatan Kualuh Hilir ini merupakan lumbung padi yang cukup terkenal dengan beras Ramos dan Kuku Balam(KKB). Tetapi, semunaya itu hanyalah sebagai kenangan sejarah saja. Karena, kilang padi yang berada di Tanjung Leidong,  disebut-sebut mendatangkan padi  dari Kabupaten Asahan, tetapi disebut-sebut juga itu beras Leidong,” katanya Nasution dengan Sedih.
Lahan pertanian padi yang berada di Kecamatan Kualuh Leidong dan Kecamatan Kualuh Hilir, hanya dijadikan Dinas terkait sebagai Obyek untuk mengeruk “uang Pemerintah “ bukan menjadikan lahan pertanian masyarakat petani padi menjadi subjek untuk kesejahteraan masyarakat  petani padi .Karena, Pemkab melalui Dinas Pertanian Labura,hanya menjadi lahan pertanian masyarakat petani padi menjadi” objek” proyek semata saja, baik itu bantuan handtraktor, benih padi, dan pembangunan JUT(jalan Usaha Tani).
Menurut analisa dan hasil survey lahan pertanain di daerah Kecamatan Kualuh Ledong, Kecamatan Kualuh Hilir , lima tahaun kedepan lahan pertanian masyarakat petani padi yang dibanggakan itu akan menjadi masyarakat petani penghasil“ Brondolan” biji kelapa sawit. (Andika/Jhon.R)

Posting Komentar

Top