MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Meski hujan gerimis sempat turun namun pelaksanaan Salat Idul Adha
1435 H di Lapangan Merdeka, Medan tetap berjalan dengan lancar dan
khsusuk. Ribuan umat Islam dari seluruh penjuru Kota Medan berbaur
bersama-sama melaksanakan salat sebagai manifestasi perasaan takwa
kepada Allah SWT.
Ustadz Mahmud Saleh yang
bertindak sebagai khatib, mengajak seluruh jamaah yang hadir untuk
meneladani Nabi Ibrahim AS, sebagai sosok nabi yang memiliki visi dalam
pembangunan umat. Ketua TPQA Kota Medan sekaligus qori Sumatera Utara
(Sumut) Tuah Sirait menjadi imam pelaksanaan Salat Idul Adha yang
dimulai sekitar pukul 07.30 WIB.
Selain
Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan Wagub T Erry Nuradi, Wali Kota
Medan Dzulmi Eldin, Sekda Kota Medan Syaiful Bahri Lubis serta pimpinan
SKPD Pemerintah Provinsi Sumut maupun Pemko Medan juga ikut melaksanakan
salat dengan penuh khusuk bersama masyarakat.
Meski
sepanjang malam Kota Medan diguyur hujan namun antusiasme masyarakat
melaksanakan Salat Idul Adha di Lapangan Merdeka cukup tinggi. Sejak
pukul 06.00 WIB, satu persatu warga berdatangan ke lapangan penuh
bersejarah tersebut. Menanti pelaksanaan salat dimulai, tak
henti-hentinya mereka menggemakan takbir dan tahmid sebagai pernyataan
dan pengakuan atas keagungan Allah SWT.
Kepada
seluruh jamaah yang hadir, Mahmud Saleh mengungkapkan ada 6 persyaratan
yang harus dilakukan untuk menajdikan sebuah negeri yang aman
berdasarkan doa dan dialog Nabi Ibrahim dengan Allah SWT.
Pertama,
pemimpin dan masyarakatnya harus menjauhkan diri mereka dari mengabdi
kepada berhala-berhala, baik berhala dalam bentuk patung yang diukir
maupun berhala dalam bentuk manusia, jabatan, harta dan tahta yang lebih
dicintai dari Allah.
Kedua, pemimpin dan
masyarakat gemar beribadah. Ketiga, semangat kebersamaan yang tinggi
dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Keempat, pengadaan pangan
yang cukup dan mudah didapat.
Kelima, semua
elemen masyarakat mulai dari pemimpin, penegak hukum dan masyarakat
memiliki sikap muroqotabullah (rasa diperhatikan oleh Allah) dan mampu
mengendalikan tarikan duniawi. Serta yang terakhir, selalu bersyukur
kepada Allah atas segala nikmat yang dinugerahkan-Nya agar terhindar
dari kufur nikmat.
“Jika keenam persyaratan ini
dapat kita wujudkan seperti yang telah dilakukan Nabi Ibrahim AS, Insya
Allah Indonesia, Sumatera Utara dan teristimewa Kota Medan yang
sama-sama kita cintai ini akan menjadi negeri yang aman dan penuh
berkah,” kata Mahmud Saleh.
Selanjutnya Dosen
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumut ini mengajak semua untuk
memahami dan meneladani bahwa nabi Ibrahim sebagai sosok nabi yang
visioner dengan memiliki cita-cita dan konsep pembangunan negeri
terintegral (utuh). Di samping itu Nabi Ibrahim merupakan manusia
tangguh dan tidak mudah putus asa ketika menghadapi aral melintang
sebesar apapun, sehingga kehidupannya menuai kesuksesan.
Sementara
itu Wali Kota Medan Dzulmi Eldin berharap, melalui keteladaan Nabi
Ibrahim yang memiliki visi pembangunan dalam mewujudkan negeri yang
makmur dan aman diharapkan dapat diterapkan dalam membangun Sumut dan
Medan. Di samping itu masyarakat dapat berinteraksi dan mengembangkan
diri dengan senantiasa selalu memperbaiki diri agar menjadi lebih baik
lagi ke depannya.
”Insya Allah kita akan
menjalani hidup lebih mantap dan berkualitas dari sebelumnya. Jadi mari
kita jadikan Hari Raya Idul Adha 1435 H ini sebagai momentum untuk
meningkatkan kualitas diri, guna mendukungnya negeri yang makmur dan
aman seperti yang telah dilaksanakan Nabi Ibrahim di Kota Mekah dulu,”
harap Eldin.
Usai melaksanakan Salat Idul Adha,
baik Gubernur, Wagub, Wali Kota, Sekda Kota Medan serta pimpinan SKPD
Provinsi Sumut dan Pemko Medan menggunakan kesempatan itu untuk menyapa
sekaligus bersiluturahmi dengan masyarakat. Kemudian silaturahmi
dilanjutkan di rumah dinas Wali Kota Medan di Jalan Sudirman, Medan. (Red)
Posting Komentar
Posting Komentar