MEDAN
MARELAN | GLOBAL SUMUT- Kelangkaan gas elpiji 3 Kg disejumlah
pangkalan hingga kini masih dirasakan masyarakat di Medan Utara,
ironisnya mendapatkan tabung gas tersebut sudah tak sesuai lagi dengan
harga eceran tertinggi (HET) Rp12.750,- hingga tembus seharga Rp20 ribu
pertabungnya.Jumat (31/10/2014). Kalangan masyarakat menuding
kelangkaan gas 3 Kg sebagai jantung perekonomian rakyat dan dunia Usaha
Kecil Menengah (UKM) tersebut diduga akibat ulah permainan nakal para
agen serta pemilik pangkalan apalagi gas elpiji 3 Kg rawan untuk dioplos
demi meraup keuntungan yang besar. Sejumlah warga di Marelan
mengeluhkan, kenapa disetiap pangkalan gas masih terjadi kelangkaan,
kalau pun ada harganya sudah diatas HET dari harga biasanya terbeli Rp14
ribu/tabungnya.Saat ini warga pengguna gas 3 Kg terpaksa keluar daerah
hanya sekedar mencari pasokan gas 3 Kg untuk memasak. "Entah sampai
kapan gas 3 Kg ini engak langka bang, dicari terpaksa keluar daerah
itupun harganya sampek Rp20 ribu pertabungnya,"keluh Astuti (35) IRT
warga Marelan melaporkan. Menanggapi hal itu Surianto, Ketua Forum
Masyarakat Pengelola Pangkalan Gas 3 Kg Sumut mengatakan, kelangkaan gas
elpiji 3 Kg akibat masih kurangnya pasokan gas bagi masyarakat itu
sendiri sebab pasokan gas dari Pertamina taka pernah bertambah alias
pasokannya masih tetap sementara pertumbuhan warga dan usaha kian
berkembang. Dari itulah Forum Masyarakat Pengelola Pangkalan Gas 3 Kg
Sumut meminta Pemerintah Sumut sekaligus Pemko Medan agar secepatnya
membuat HET perkabupaten/Kota dan Perdanya. Kenapa, dalam hal ini
masyarakat Kecamatan Medan marelan pada khususnya dan masyarakat lainnya
pada umumnya, sudah merasakan kerugian yang
sangat besar.(Red).
Posting Komentar
Posting Komentar