MEDAN | GLOBAL SUMUT-Dalam rangka
untuk mengakselerasi percepatan pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung,PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I menandatangani Nota Kesepahaman
(Memorandum of Understanding/MoU) dan sekaligus Perjanjian Kerjasama dengan
Port of Rotterdam Authorithy tentang ‘Port Management Services In Developing
Port Of Kuala Tanjung’, pada hari Senin (13/10) di Kedutaan Besar Republik Indonesia
(KBRI) untuk Kerajaan Belanda di Den Haag, Belanda.
Penandatanganan
dilakukan oleh Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana dan Roger
Clasquin, Direktur Port Of Rotterdam International serta disaksikan oleh Duta
Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Ibu Retno Marsudi dan Director General for
Foreign Economic Relations, Ministry of Foreign Affairs Kerajaan Belanda, Mr.
Simon Smits.
Kerjasama
ini merupakan wujud keseriusan dari Pelindo I dalam mempercepat pengembangan
pelabuhan Kuala Tanjung sebagai upaya mewujudkan Pelabuhan Kuala Tanjung
sebagai Hub Port Indonesia di bagian barat dan sebagai bagian dari upaya mendukung
program Pemerintah kedepannya yang salah satunya adalah program ‘Tol Laut’ yang
berfokus pada pengembangan nasional jaringan maritim, dengan peningkatan kapasitas
infrastruktur Pelabuhan yang bertujuan untuk membuat layanan logistik yang
efisien dan kompetitif sehingga menghasilkan peningkatan daya saing nasional.
Dalam
sambutannya, Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, menyampaikan bahwa
Perjanjian kerjasama ini merupakan momen yang tidak hanya berupa peningkatan
kerjasama bisnis antara perusahaan, tetapi juga upaya bersama dari Pemerintah
kedua pihak dalam memperkuat kerjasama dibidang pengembangan Pelabuhan.
Bambang menambahkan,
“Sebagai persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 dan dalam
rangka untuk mendukung program Pemerintah dalam memperkuat konektivitas jaringan
transportasi nasional, dimana Indonesia saat ini sedang fokus dan berupaya
untuk peningkatan kapasitas infrastruktur Pelabuhan yang bertujuan untuk
membuat layanan logistik menjadi lebih efisien dan kompetitif. Disinilah Peran
dari Pelindo I sebagai perusahaan milik Negara untuk mendukung program Pemerintah,”
ujarnya.
“Proyek
pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung adalah program yang sangat penting bagi
Pelindo I, oleh karena itulah Pelindo I memilih pelabuhan Rotterdam sebagai
mitra, yang telah memiliki pengalaman yang panjang dalam mengembangkan dan mengelola
pelabuhan kelas dunia untuk membantu pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung,”
jelas Bambang.
“MOU dan
Perjanjian pada hari ini akan memberikan kita komitmen untuk bekerja lebih erat
yang pada akhirnya akan menungkinkan kita untuk mencapai tujuan kita bersama.
Ini Merupakan peristiwa penting dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan
Belanda. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan sektor industri dari
kedua pihak, saya yakin bahwa kerjasama ini akan menginspirasi kegiatan
inovatif bersama lainnya dimasa depan dan mendorong inovasi dalam pengembangan pelabuhan
Indonesia yang lebih tinggi,“ kata Bambang menutup sambutannya.
Ruang Lingkup dari perjanjian ‘Port
Management Services In Developing Port Of KualaTanjung’ ini terdiri dari Port
Analysis Model (PAM) dan Port Managemen Program
Pada
kesempatan ini, juga dilakukan Penandatananganan MOU (Nota Kesepahaman) Antara Pelindo
I dengan Van Ord Dredging And Marine Contractors BV tentang Pembentukan
Perusahaan Patungan Untuk Pengembangan Alur Pelayaran Pelabuhan Belawan.
Penandatanganan
dilakukan oleh Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana dan Direktur Van
Ord Dredging And Marine Contractors BV, Arjan van De Kerk, dan juga disaksikan
oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Ibu Retno Marsudi dan Director
General for Foreign Economic Relations, Ministry of Foreign Affairs Kerajaan
Belanda, Mr. Simon Smits.
Penandatanganan
ini bertujuan sebagai dasar untuk kerjasama antara kedua belah pihak untuk
pengembangan Alur pelayaran Pelabuhan Belawan.
Alur
Pelayaran pelabuhan Belawan saat ini sangat terbatas dan membutuhkan
pengembangan. Kapasitasnya yang terbatas menghambat perdagangan maritim diwilayah
pelabuhan dan pertumbuhan ekonomi diwilayah tersebut. Dan kondisi tersebut juga
berpotensi bagi terganggunya jaminan keselamatan pelayaran. Selain itu salah
satu prasyarat dari perpanjangan Belawan International Container Terminal (BICT)
adalah alur pelayaran yang dapat menampung kapal sampai -14 LWS, sementara
kedalaman alur saat ini hanya -9,5-10 LWS.
Hal inilah
yang membuat Pelindo I berinisiatif untuk peningkatan alur pelayaran Belawan
tersebut dengan menggandeng Van Ord Dredging And marine Contactors B.V sebagai
salah satu perusahaan pengerukan dan reklamasi terbesar di Belanda yang
beroperasi lebih di empatpuluh Negara untuk mengembangkan alur pelabuhan
Belawan. Pelindo I berupaya agar Kementerian Perhubungan dapat memberikan
konsesi kepada pelindo I untuk mengembangkan dan mengoperasikan alur pelayaran
pelabuhan Belawan
Pada
kesempatan ini Duta Besar RI untuk Belanda melalui sambutannya, menyambut baik
atas kerjasama ini karena hal ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia,
beliau berharap realisasi dari MoU dan kerjasama ini dapat segera
terwujud. (Abu/Nur/GS/Mdn)
Posting Komentar
Posting Komentar